Seputarforex.com - Penguatan Sterling terjadi sehubungan dengan laporan yang menyebutkan bahwa negosiator Uni Eropa mulai berpandangan optimis terhadap kompromi yang menyangkut polemik perbatasan Irlandia. Selama ini, masalah tersebut menjadi ganjalan dalam negosiasi Brexit.
Setelah penolakan Uni Eropa beberapa waktu lalu. PM Inggris Theresa May telah menjanjikan proposal baru yang akan dibawa kembali ke meja perundingan di Brussels. Pihak Inggris juga disebut-sebut mau berkompromi meski dengan sejumlah syarat. Hal ini dilakukan demi menghindarkan Inggris dari No Deal Brexit.
"Ini adalah langkah menuju ke arah yang benar. Hal ini membuat solusi mungkin dapat tercapai," kata salah seorang narasumber dari pihak Uni Eropa yang diwawancarai oleh Reuters.
Laporan ini muncul pasca para pejabat di Dublin disebutkan telah melihat proposal yang akan diajukan PM May. Kemarin malam, PM Irlandia Leo Varadkar juga telah menyampaikan harapannya supaya kesepakatan ini dapat tercapai, setidaknya dalam waktu dua minggu ke depan.
"Yang saya tahu adalah, sebagai bagian dari perjanjian Brexit, kami membutuhkan bailout serta protokol (perbatasan yang jelas) antara Irlandia dan Irlandia Utara," kata Varadkar.
"Saya yakin, kita sedang memasuki fase negosiasi yang kritis dan krusial. Semoga ini dapat menjadi peluang bagus untuk mencapai kesepakatan dalam beberapa minggu ke depan."
Poundsterling Menguat
"GBP tampil sebagai mata uang terkuat di antara mata uang-mata uang lain. Laporan bahwa para pejabat Irlandia berencana untuk mendukung backstop proposal perbatasan Irlandia yang akan diajukan PM Inggris Theresa May, telah membangkitkan harapan mengenai kesepakatan Brexit yang dapat tercapai pada pertemuan Uni Eropa 18 Oktober mendatang," kata Elias Haddad, Ahli Strategi Forex di CBA.
GBP/USD naik ke 1.3047, dari sebelumnya di angka 1.3007; sedangkan EUR/GBP turun ke 0.8814.
