EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,123.31   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 9 menit lalu, #Saham AS

Respons Deklarasi WHO Tentang Virus Corona, USD Stabil Di Asia

Penulis

Sentimen risk-off tersuspensi sementara pasca deklarasi WHO tentang wabah virus Corona. Kurs USD relatif stabil dalam perdagangan sesi Asia versus Yen dan Yuan.

Seputarforex.com - Dolar AS terpantau stabil versus beragam mata uang Asia dalam perdagangan hari ini (31/Januari), menyusul deklarasi WHO (World Health Organization) terkait wabah virus Corona 2019-nCoV. USD/JPY berkonsolidasi sekitar level 109.00. USD/CNY nyaris flat dekat 6.931. Indeks Dolar AS (DXY) juga cenderung wait-and-see dekat level 97.90, setelah sempat merosot akibat rilis data GDP AS yang mengecewakan tadi malam.

DXY Daily

Pada hari Kamis, WHO mendeklarasikan wabah virus Corona sebagai keadaan darurat global karena kasus telah bermunculan di berbagai negara di luar China. Akan tetapi, WHO juga menyatakan keyakinan bahwa respons China sejauh ini akan mampu "membalikkan situasi" dan menanggulangi penyebaran virus.

Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah ini telah dihadapi dengan "respons luar biasa". Dalam konferensi pers di Jenewa, ia juga memuji tindakan yang diambil oleh otoritas China dan menilai tak ada alasan untuk membatasi perdagangan atau perjalanan ke China.

Tedros menegaskan, "Saya jelaskan, deklarasi (virus Corona sebagai keadaan darurat global) ini bukanlah mosi tidak percaya kepada China."

Hingga saat ini, wabah virus Corona 2019-nCoV -yang juga dijuluki sebagai Pneumonia Wuhan- telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 213 dengan total kasus 9,692 di China. WHO mengatakan jumlah kasus di luar China telah mencapai 98 kasus, tetapi belum ada korban meninggal.

Di pasar keuangan, Dolar Australia dan Dolar New Zealand menderita kemerosotan paling parah sebagai imbas dari kekhawatiran pasar menghadapi penyebaran wabah. Eksposur kedua negara terlalu besar di China, khususnya dalam bidang ekspor dan pariwisata, sehingga wabah ini dikhawatirkan menimbulkan kerugian ekonomi besar pula bagi mereka. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa, AUD/USD terpuruk di rekor terendah sejak 30 September 2019, sedangkan NZD/USD loyo di level terendah sebulan.

"Masalahnya bagi pasar adalah ketidakmampuan untuk memperhitungkan risiko karena ketidakpastian seputar (dampak wabah virus Corona) ini," kata Chris Weston, pimpinan riset di broker Pepperstone, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Kita kemungkinan baru akan mendengar definisi yang lebih jelas tentang bagaimana hal ini ditanggulangi antara tanggal 3 dan 8 Februari."

Berita terkait virus Corona ini semakin menarik saja, ya. Anda juga dapat mendengarkan ulasan di atas dalam bentuk audio berikut ini.

291843
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.