EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,127.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 35 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 36 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 36 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 43 menit lalu, #Saham AS

Surplus Neraca Dagang Susut, Dolar Australia Jatuh

Penulis

Dolar Australia jatuh terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Kamis pagi ini, akibat menyempitnya surplus perdagangan Australia.

Seputarforex.com - Dolar Australia jatuh terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Kamis (07/Juni) pagi ini, menguras penguatan yang telah dikumpulkan di sesi sebelumnya. Menyempitnya surplus perdagangan Australia pada bulan April menjadi penyebab melorotnya mata uang tersebut.

 

audusd

 


Menurunnya Ekspor Batu Bara Dan Bijih Besi Susutkan Surplus

Melemahnya ekspor bijih besi dan batu bara menjadi biang keladi penyusutan surplus neraca perdagangan Australia. Dalam penyesuaian musiman, surplus menyempit 44 persen dari revisi kenaikan $1.7 miliar di bulan Maret, menjadi $977 juta pada bulan April.

Nilai ekspor Australia merosot 2 persen ke angka $34.2 miliar, sedangkan impornya flat di angka $33.4 miliar. Penurunan ekspor batu bara mencapai 7 persen, sedangkan penurunan ekspor bijih besi dan barang tambang mencapai 4 persen. Sektor yang menunjukkan kenaikan adalah ekspor gas alam. Volumenya meningkat 2 persen, sedangkan harganya naik 1 persen.


"(Keadaan berbalik) Tepat sehari pasca rilisnya data GDP Australia yang mencapai 1 persen di kuartal pertama. Ini menjadi bukti bahwa di kuartal kedua nanti, perekonomian Australia (mungkin) tak akan bisa lebih baik," kata Paul Dales, Kepala Ekonom Capital Economics.


Dales juga mengutarakan bahwa meskipun dengan total kenaikan ekspor pada bulan Mei dan Juni, net ekspor Australia kemungkinan hanya akan memberikan kontribusi yang netral bagi pertumbuhan GDP di kuartal kedua.


AUD/USD Turuni Level Tinggi Enam Pekan

AUD/USD merespon laporan tersebut dengan menurun 0.2 persen ke posisi 0.7653 dari 0.7677, level tertinggi enam pekan. Sebelumnya, Dolar Australia mendapat dorongan naik yang cukup besar dari kenaikan Penjualan Ritel dan GDP Australia yang di atas ekspektasi. Data-data ekonomi yang menggembirakan tersebut tetap saja tak sanggup membuat AUD/USD menembus level 0.7700. Ketiadaan rencana bank sentral Australia (RBA) untuk menaikkan suku bunga, membuat para investor tak memiliki alasan untuk membeli Dolar Australia lebih banyak.

283974
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.