Kenapa Trading Forex Begitu Lesu Di Indonesia?

Martin 08 Agu 2023

@ Hidayat:

- … Saya kok merasa trading forex begitu lesu di indonesia….

Tidak Pak. Setahu saya trader forex di Indonesia semakin hari semakin bertambah. Silahkan Anda searching di internet, ada banyak komunitas trader forex dan emas di berbagai kota, baik yang sudah lama maupun yang baru muncul. Bahkan ada yang sudah mampu membangun gedung untuk pertemuan para anggotanya.


- … Di cap judi,pasti bangkrut,hanya tipuan afiliator….

Yang mencap itu mereka yang tidak memahami tentang bagaimana trading yang benar, atau mereka yang pernah trading dengan cara asal-asalan dan rugi banyak. Jangan dipukul rata seperti mereka yang bangkrut. Banyak juga trader yang sukses. Kalau mengenai afiliator, itu memang cara mereka untuk cari uang.


- … Berbeda dengan saudaranya SAHAM yg begitu dibahas di TV,medsos,perkumpulan.

Ya, karena trading forex, komoditas dan futures itu risikonya lebih besar dari trading saham, itu disebabkan karena trading forex, komoditas dan futures itu menggunakan leverage, sedangkan trading saham tidak ada leverage, sehingga pada trading forex, komoditas dan futures jika mengalami kerugian nilainya bisa sangat besar.

Silahkan baca: Trader Sukses Indonesia, Hary Suwanda: Forex Bukan Untuk Pemula


- … Nama trading forex begitu rusaknya di masyarakat, …

Menurut saya tidak Pak. Masyarakat yang mana?

 

Hasan Bakthiar 11 Agu 2023

@Pak Martin
Mungkin maksud Mas Hidayat di atas,Masyarakat yg tidak bisa membedakan trading forex dan binary option.
Kasus afiliator kemarin jadi berita TV nasional,binary option dianggap judi,jadi segala yg berkaitan dengan trading dicap judi,mungkin di kota besar kayak jakarta atau surabaya pemikiran orangnya lebih maju,tapi di daerah memang efek afiliator kemarin buat rusak nama trading. Dibilang tipu tipu, pasti rugi,pasti bangkrut.
Apalagi para trader sukses pada tiarap semua,kemana semua sih trader sukses berada? sekali-kali muncul di TV,beri motifasi trader pemula,bahwa ada loh yg kaya raya dari trading forex.

Erik Tri Cahyo 30 Agu 2023

Untuk Hidayat,

Alasan bisa munculnya fenomena tersebut dikarenakan trading forex ini sangat beresiko jika dibandingkan dengan instrument saham.

Karena prinsip high risk yang ada di forex membuat besarnya kerugian bisa menghabiskan modal dalam waktu sekejab. Berbeda dengan saham yang jauh lebih kalem.

Ditambah lagi dengan banyaknya pemula yang gagal di bisnis forex ini (bahkan ada yang merugi hingga ratusan juta Rupiah) semakin membuat trading forex dipandang sebagai jenis investasi yang kurang menguntungkan. Padahal jika digali lebih dalam, banyak trader forex yang sukses membuahkan keuntungan besar.

Semoga bisa membantu.

Rizki Rosadi 04 Sep 2023

Jawaban untuk Hidayat: Saya pribadi melihat negatifnya stigma forex dilatarbelakangi oleh banyaknya scammer yang menggunakan instrumen forex padahal tujuannya untuk menipu.

Contoh yang baru-baru ini kasus robot trading. Mereka menggunakan instrumen forex dan menawarkan keuntungan bagi hasil dari trading forex. Akibatnya forex di cap sebagai bagian dari scammer atau penipuan.

Ada lagi kasus yang pernah heboh binary option. Walaupun pada dasarnya binari option bisa digunakan di semua instrumen termasuk saham, indeks, dan forex tapi yang banyak digunakan oleh afiliator binary option itu adalah forex.

Belum lagi ditambah kasus broker broker lokal yang bermasalah dengan nasabahnya akibat oknum marketing. Jadi secara keseluruhan forex jadi tunggangan orang-orang yang ingin memanfaatkan atau mengelabuhi orang lain.

Selanjutnya mengenai apakah trader yang ditanya pekerjaannya sebagai trader forex mau mengakuinya. Jawabannya kembali ke masing-masing individu.

Bagi trader yang memperlakukan forex trading forex sebagai bisnis mereka tidak akan segan-segan menjawab bahwa mereka adalah trader forex. Masalahnya, sebagian besar orang yang trading forex itu memperlakukan trading forex bukan sebagai bisnis tapi lebih sebagai judi.

Hal simpel yang saya selalu saya tanyakan untuk membedakan trader yang memperlakukan trading sebagai bisnis dengan tidak adalah menanyakan apakah mereka mempunyai jurnal (jurnal hasil dan jurnal proses) yang mencatat secara jelas seperti apa mereka trading untuk mencapai profit.

Dari pengalaman saya pribadi sebagian besar tidak punya bahkan banyak dari mereka yang tidak tahu apa itu jurnal trading seperti apa bentuknya. Dalam hal ini sebenarnya apa yang mereka inginkan dalam trading bukanlah bisnis tapi uang cepat dan mudah. Tidak heran kalau banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menipu mereka.

Enias 07 Sep 2023

Menurut sy adanya stigma ditambah promosi trading forex yg membuat cepat kaya, seningga terutama trader pemula tanpa adanya dasar trading yg kuat berbondong2 terjun langsung dengan harapan dapat memperoleh profit besar, nah setelah mereka berkali2 loss dan MC, kemudian bnyak yg menganggap forex sia2 juga judi.