Pengaturan Money Management
Money Management
@ Lucky:
Stop loss (SL) ditentukan berdasarkan pip terlebih dahulu, baru disesuaikan dengan besarnya risiko yang telah ditentukan. Dengan demikian bisa ditentukan ukuran lot atau volume. Cara ini lazim digunakan dalam money management, disebut dengan position sizing.
Untuk penjelasan yang lebih lengkap silahkan baca: Strategi Money Management Dengan Position Sizing
Misal Anda trading EUR/USD, setelah mengamati pergerakan harga, level support dan resistance, Anda menentukan SL = 50 pip.
Modal USD 100, risiko yang disepakati = 1% atau = USD 100 x 1% = USD 1.
Dengan demikian Anda bisa trading dengan ukuran lot yang mempunyai nilai per pip = (USD 1) / 50 pip = (USD 0.02) / pip, atau USD ¢ 2 (2 Sen USD) / pip.
Dalam hal ini Anda bisa trading EUR/USD pada akun Cent, dengan ukuran 20 Sen lot, yang mana nilai per pip untuk 20 Sen lot EUR/USD adalah 2 Sen USD.
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai akun Cent silahkan baca: Perbedaan Akun Cent Dan Akun Mikro
Baca juga: Tips Dalam Menentukan Stop Loss
Bagaimana cara mengatur Money Management pada teknik scalping?
@ Adiba:
Setahu saya scalping tidak diperlukan money management karena bersifat hit and run, jadi begitu loss atau profit langsung keluar, dan dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang relatif singkat. Jadi tidak perlu pasang stop loss (SL) ataupun target profit (TP).
Baca juga: Apa Itu Strategi Scalping Hit And Run?
Jawaban untuk Lucky:
Balance $100 dengan akun mikro dan risk per transaksi 1%.
Dengan lot 0.01, maka SL hanya bisa 10 pips.
Untuk bisa risiko per transaksi 1% di modal $100 maka gunakan akun cent. Dengan akun cent modal $100 tadi menjadi $10,000 cent.
1% dari $10,000 = $100 cent.
Dengan akun cent Anda bisa menggunakan risk 1% per transaksi dengan modal $100.
Jawaban untuk Adiba:
Money management pada akun scalping pada dasarnya sama saja pada daytrade dan swingtrade. Tentukan berapa risiko per transaksi sebelum entry market lalu tentukan dimana titik SL dan TP.
Para scalper biasanya tidak bertrading dengan MM, karena mereka lebih memfokuskan kepada kuantitas entry-nya dibandingkan dengan kualitas entry. Atau dengan kata lain, para scalper akan menutup posisinya ketika sudah mencapai keuntungan dan menantikan momentum entry selanjutnya. Begitu juga saat mengalami kerugian, mereka biasanya akan segera mengganti (switching) arah posisi ketika kerugian sudah mencapai nilai tertentu.
Semoga bisa membantu.
Kategori Money Management
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Penjelasan Margin Call VS Free Margin? | Zul | 33 | 7342 | 2018 |
Penyebab trading dengan emosi berasal dari lot yg kebesaran? | Putra Dermawan | 15 | 1063 | 2021 |
Apakah Money Management Saya Sudah Ideal? | Gio | 12 | 3731 | 2016 |
berapa kali bisa open posisi? | Kirman | 11 | 4487 | 2017 |
Modal 10 Dolar, Berap Maksimal Lot? | Bodong | 10 | 51041 | 2015 |
Modal 1000 Dolar, Berapa Yang Ditradingkan? | Zulfan | 10 | 15020 | 2012 |