Trader Yg Jago, Diam? Trader Palsu Pamer Harta?

@Arif Santoso: Sebelum saya jawab, saya ajak dulu berfikir dari sudut pandang si trader agar memahami kenapa sebagian besar profitable trader diam (silent).

Misalnya Anda seorang trader yang profit konsisten di sebuah prop firm dan menghasilkan profit lebih dari $7,000 perbulan.

Pertanyaan saya:

1. Maukah Anda membuka grup signal, IB atau grup VIP berbayar?

2. Kalau mau berbagi, lebih bagus mana, membuka grup signal, IB dan grup VIP berbayar atau bikin kursus trading yang benar-benar fokus trading?

Dari 2 pertanyaan diatas, Anda bisa melihat bahwa opsi membuka grup signal, IB atau VIP berbayar sebenarnya bukan pilihan bagi mereka. Kalau mereka butuh uang, mereka bisa dapatkan dari trading. Lebih masuk akal mereka membuka grup belajar atau kursus trading karena ingin berbagi.

Nah sekarang, anggaplah buka kursus trading, apakah semua jadi jago trading seperti Anda? Tidak, hanya sebagian kecil saja yang bisa mengikuti jejak Anda.

Sebagian besar bagaimana? Mereka akan tetap berkelana mencari metode dan sistem holy-grail.

Coba kita jujur, berapa persen sih yang masuk ke trading benar-benar belajar dan bukan karena mau kaya instan atau tergiur dari flexing? Jawabannya kecil.

Jadi, Anda akan berfikir panjang untuk hal diatas. Lebih sederhana fokus trading di market dan mengembangkan kemampuan. Hasilnya lebih jelas dan Anda dibayar besar untuk hal itu.

Dengan kata lain, sebagian besar akan lebih memilih diam dan fokus ke tradingnya saja.

Apakah kalau mau mencari mentor yg benar-benar jago trading harus melihat orangnya diam tapi kaya?

Ya, pilihan ini lebih masuk akal daripada mentor yang flexing. Diam dan kaya pada dasarnya tidak sejalan. Logikanya, kalau Anda diam pasti tidak akan kaya karena kaya adalah hasil dari usaha (bergerak).

Kalau ada trader forex diam tapi kaya, ada 2 pertanyaan yang akan muncul.

1. Apakah mereka kaya dari hasil trading?
2. Apakah mereka kaya bukan dari hasil trading? (trading cuma hoby atau sampingan)

Disinilah Anda harus melakukan penelusuran untuk melihat mana yang benar dan yang tidak.

Semoga bermanfaat.

Bukan soal pamer hartanya sih kalau menurutku. Logika aja deh masa ya kamu mau mempertaruhkan atau mau naruh uang yg sdh kamu hasilkan dari jerih payah, dengan gampangnya kamu percayakan ke orang yg cuma pamer harta. Logikanya ga ada yg masuk itu. Ya harusnya sebagai trader harus pinter, belajar sistemnya dulu, ngatur psikologinya juga.

@ Arif Santoso:

Setahu saya yang benar-benar jago trading sangat jarang yang mau jadi pembimbing atau mentor. Memang tidak mudah menemukan mentor yang benar-benar mumpuni dan ikhlas memberikan ilmunya.

Kalau yang jadi affiliator atau endorser bukan berfungsi sebagai mentor, tetapi mempromosikan suatu broker tertentu untuk mendapatkan klien sebanyak mungkin dengan berbagai macam iming-iming.