EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,075.33   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

Tapering ECB Mulai Januari 2018, Euro Anjlok Akibat Profit Taking

Penulis

Bank Sentral Eropa menyatakan bahwa akan mengurangi pembelian aset menjadi 30 milyar Euro dari jumlah sebelumnya 60 milyar Euro terhitung mulai Januari 2018 mendatang.

Mata uang tunggal Euro melemah cukup dalam disebabkan aksi profit taking Investor setelah ECB memutuskan untuk tetap melanjutkan program pembelian obligasi pada tingkat suku bunga rendah, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Tapering ECB Mulai Januari 2018, Euro

Bank Sentral Eropa menyatakan akan mengurangi pembelian aset menjadi 30 milyar Euro dari jumlah sebelumnya 60 milyar Euro terhitung mulai Januari 2018 mendatang dan terus melanjutkan skema pembelian obligasi seperti itu selama sembilan bulan atau hingga September tahun depan.

"Keputusan ECB melakukan Tapering sejalan dengan ekspektasi pasar dan kita masih menanti komentar Draghi", ucap Piotr Matys, Analis Mata Uang Rabobank di London.

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Simon Derrick, seorang Analis di BNY Mellon yang mengatakan langkah ECB untuk memulai mengurangi pembelian aset sesuai dengan harapan pasar.

 

Euro Terbebani Oleh Penguatan Greenback

Meski ECB telah berencana melakukan Tapering awal tahun 2018, tidak serta merta membuat mata uang tunggal kawasan naik. Malahan pair EUR/USD melemah sebanyak 0.7 persen pasca konferensi pers Bank Sentral pada malam ini yang disebabkan oleh karena banyak Investor melakukan aksi profit taking atas posisi Buy Euro sebelumnya.

Selain itu, faktor lain yang mendorong Euro semakin tidak berdaya datang dari kabar bahwa Janet Yellen akan menarik diri dari persaingan merebut kursi ketua Fed selanjutnya. Bahkan menurut sumber terpercaya dari pemerintah AS pada hari Kamis menyebutkan bahwa Presiden Trump sejati-nya sudah menentukan dua nama finalis calon ketua Fed, yakni Jerome Powell selaku Dewan Gubernur Fed saat ini dan John Taylor yang merupakan ahli ekonomi kawakan dari Stanford University.

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan segera mengumumkan kandidat resmi ketua Fed sebelum lawatan resmi ke sejumlah negara Asia pada awal November nanti. Bila calon suksesor Yellen yang ditunjuk Trump condong ke hawkish suku bunga tinggi, maka berpotensi mendorong Greenback menguat versus major currency.

280770
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.