EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.830   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,360.11/oz   |   Silver 28.43/oz   |   Wall Street 39,478.11   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 60,792.78   |   Ethereum 2,909.79   |   Litecoin 80.23   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 1 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 1 hari, #Saham AS

Ulasan Saham 10 Oktober: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh indeks. Di tengah peluang naik yang sangat terbatas, di level berapa indeks akan menguji resistance hari ini?

IHSG View

Ulasan Saham 10 Oktober: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

Indeks berhasil menguat dalam dua hari terakhir, mendekati level 5,800, di tengah aksi jual asing investor domestik yang sedikit Bargain Hunting di fase trading jangka pendek. Pada hari Selasa (09/10), IHSG ditutup menguat 0.62% di level 5,796.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada kenaikan IHSG adalah:

  1. Aneka Industri: +2.12%
  2. Keuangan: +1.09%
  3. Industri Dasar: +1.58%

 

Macro View

Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi hingga akhir tahun ini sebesar 3.4%. Angka ini lebih rendah dari target tengah BI yang sebesar 3.5%. Sebelumnya, BI telah memprediksi laju inflasi tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena adanya upaya BI dan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga-harga, terutama di sektor pangan dan administered prices.

 

Komentar: Minim Sentimen Positif, IHSG Menunggu Rilis Laporan Keuangan

dengan potensi kenaikan suku bunga AS, peluang recovery saham-saham domestik akan kembali tertahan. Selisih dari suku bunga AS-Indonesia dan pertumbuhan ekonomi AS-Indonesia menjadi kunci daya tarik investasi jangka menengah. Saat ini, kebijakan moneter AS akan kembali normal, dengan suku bunga jangka pendek yang berkaitan dengan ekonomi berada pada tingkat ekuilibrium (R*). Artinya, pengganguran ada di tingkat normal dan inflasi sudah sesuai dengan target.

 

Teknikal

Setelah membuat Double Top di awal Oktober lalu, indeks perlahan turun dan saat ini sedang berusaha untuk kembali rebound. Jika gagal berlanjut ke level 5,87, harga masih ditradingkan di MA5 dengan potensi bearish. Oleh karena itu, waspadai gelombang fase bearish yang mengintai IHSG.

Range IHSG: 5,750 – 5,820

Prediksi: Bullish.

 

Saham-Saham Potensial

1. ACES (Ace Hardware)

Harga jenuh jual, gagal menembus MA20 lalu kembali melanjutkan rebound, dan ditradingkan di atas MA5. ACES berpotensi untuk melampaui MA2 dan MA50.

Action: Buy

  • TP: 1,400 dan 1,440
  • Support:1,320
  • Cutloss: 1,300
  • Area Buy: 1,320-1,330

 

2. BNBA (Bank Bumi Arta)

Harga kembali berpotensi untuk break High resistance jangka pendek (296). RSI belum jenuh beli, dengan Volume beli stabil dan ditradingkan di middle band secara Bollinger Bands. BNBA kurang likuid, tapi bisa untuk trading harian. Tidak direkomendasikan hold jangka menengah.

Action: Hold

  • TP: 296 dan 310
  • Support: 282
  • Cutloss: 272
  • Area Buy: 282-286

 

3. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia)

Bertahan level konsolidasi, harga terlihat mempertahankan basis Lower Channel support-nya. Volume beli stabil, RSI 53.8% (belum Overbought). CPIN kini ditradingkan di MA5 dan MA20.

Action: Hold

  • TP: 5,125 dan 5,250
  • Support: 4,900
  • Cutloss: 4,800
  • Area Buy: 4,900-4,950

 

4. SMCB (Holcim Indonesia)

Membentuk new high kembali, Volume beli SMCB saat ini stabil. MA5 di atas MA20 dan MA50. Harga kembali tertinggi dalam 2.5 tahun terakhir, dan berada di upper band secara Bollinger Bands.

Action: Hold

  • TP: 1,150 dan 1,500
  • Support: 1,050
  • Cutloss: 1,000
  • Area Buy: 1,050-1,080

Arsip Analisa By : Aditya Putra
285662
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.