Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
284
|
IHSG View
Jakarta Composite Index Snapshot
Indeks berhasil menguat dalam dua hari terakhir, mendekati level 5,800, di tengah aksi jual asing investor domestik yang sedikit Bargain Hunting di fase trading jangka pendek. Pada hari Selasa (09/10), IHSG ditutup menguat 0.62% di level 5,796.
Beberapa sektor yang berkontribusi pada kenaikan IHSG adalah:
- Aneka Industri: +2.12%
- Keuangan: +1.09%
- Industri Dasar: +1.58%
Macro View
Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi hingga akhir tahun ini sebesar 3.4%. Angka ini lebih rendah dari target tengah BI yang sebesar 3.5%. Sebelumnya, BI telah memprediksi laju inflasi tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena adanya upaya BI dan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga-harga, terutama di sektor pangan dan administered prices.
Komentar: Minim Sentimen Positif, IHSG Menunggu Rilis Laporan Keuangan
dengan potensi kenaikan suku bunga AS, peluang recovery saham-saham domestik akan kembali tertahan. Selisih dari suku bunga AS-Indonesia dan pertumbuhan ekonomi AS-Indonesia menjadi kunci daya tarik investasi jangka menengah. Saat ini, kebijakan moneter AS akan kembali normal, dengan suku bunga jangka pendek yang berkaitan dengan ekonomi berada pada tingkat ekuilibrium (R*). Artinya, pengganguran ada di tingkat normal dan inflasi sudah sesuai dengan target.
Teknikal
Setelah membuat Double Top di awal Oktober lalu, indeks perlahan turun dan saat ini sedang berusaha untuk kembali rebound. Jika gagal berlanjut ke level 5,87, harga masih ditradingkan di MA5 dengan potensi bearish. Oleh karena itu, waspadai gelombang fase bearish yang mengintai IHSG.
Range IHSG: 5,750 – 5,820
Prediksi: Bullish.
Saham-Saham Potensial
1. ACES (Ace Hardware)
Harga jenuh jual, gagal menembus MA20 lalu kembali melanjutkan rebound, dan ditradingkan di atas MA5. ACES berpotensi untuk melampaui MA2 dan MA50.
Action: Buy
- TP: 1,400 dan 1,440
- Support:1,320
- Cutloss: 1,300
- Area Buy: 1,320-1,330
2. BNBA (Bank Bumi Arta)
Harga kembali berpotensi untuk break High resistance jangka pendek (296). RSI belum jenuh beli, dengan Volume beli stabil dan ditradingkan di middle band secara Bollinger Bands. BNBA kurang likuid, tapi bisa untuk trading harian. Tidak direkomendasikan hold jangka menengah.
Action: Hold
- TP: 296 dan 310
- Support: 282
- Cutloss: 272
- Area Buy: 282-286
3. CPIN (Charoen Pokphand Indonesia)
Bertahan level konsolidasi, harga terlihat mempertahankan basis Lower Channel support-nya. Volume beli stabil, RSI 53.8% (belum Overbought). CPIN kini ditradingkan di MA5 dan MA20.
Action: Hold
- TP: 5,125 dan 5,250
- Support: 4,900
- Cutloss: 4,800
- Area Buy: 4,900-4,950
4. SMCB (Holcim Indonesia)
Membentuk new high kembali, Volume beli SMCB saat ini stabil. MA5 di atas MA20 dan MA50. Harga kembali tertinggi dalam 2.5 tahun terakhir, dan berada di upper band secara Bollinger Bands.
Action: Hold
- TP: 1,150 dan 1,500
- Support: 1,050
- Cutloss: 1,000
- Area Buy: 1,050-1,080