Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
284
|
IHSG View
Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensahkan kemenangan Presiden Jokowi, indeks masih bertahan di zona penguatan dalam dua hari terakhir. Investor berupaya mengkoleksi saham-saham mid caps dan small caps, namun nilai tukar rupiah saat ini sudah kembali berada di level Rp. 14,515/USD atau tertinggi dalam 3 bulan terakhirnya. IHSG naik +0.75% ke level 5,951 pada (22/05).
Beberapa sektor yang mendorong kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini:
- Aneka Industri +1.46%
- Properti +1.48%
- Pertanian +1.10%
Macro View
Melemahnya realisasi pendapatan negara bakal berimbas pada anggaran belanja. Jika penerimaan pajak terus menerus melemah, pemerintah bisa memilih untuk menghemat anggaran. Ini dilakukan demi menjaga defisit anggaran agar tidak melebar dari yang ditargetkan pada tahun ini sebesar 1.84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Komentar: Kami memandang hal tersebut akan cukup berdampak pada performa IHSG dikarenakan efek yang akan terjadi akan membuat konsumsi masyarakat menurun dan pengeluaran pemerintah untuk pembangunan yang berkurang membuat penyerapan tenaga kerja juga bisa menurun.
Komentar: Wait and See Menunggu Kondisi Kondusif
Jakarta akan disibukan oleh aktivitas demonstrasi, namun IHSG diprediksi tidak akan terpengaruh terlalu dalam, kejadian ini bisa dilihat secara historis ketika ada kejadian bom dan demonstrasi politik IHSG masih cukup stabil meski melemah angka penurunan hanya sekitar -03%-0.7%. Sebaiknya investor tetap bisa memperhatikan saham-saham big caps yang terdiskon seperti di sektor perbankan, di sisi lain waspadai nilai tukar rupiah yang melemah sejauh ini terhadap USD.
Berita Emiten:
- Perusahaan digital NFC Indonesia (NFCX) berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke arah big data. Kumpulan data ini berasal dari bisnis-bisnis NFCX yang sudah ada, seperti aplikasi bursa pulsa nfcx.com, aplikasi OONA TV, aplikasi Tawarin, dan aplikasi Selaluada.com
- Indocement (INTP) meraih pendapatan pada kuartal I-2019 sebesar Rp 3.7 triliun atau naik 8.5% yoy. Kenaikan pendapatan ini diiringi dengan laba tahun berjalan yang naik hingga 50.2% menjadi Rp 396.9 miliar. Kenaikan pendapatan perusahaan didorong oleh kenaikan volume penjualan sebesar 2.4%. Adapun kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan penjualan Klinker domestik sebesar 63.1%, menjadi 319,000 ton di tahun 2019.
Teknikal
Indeks masih berusaha untuk bertahan di level MA5, namun masih dalam kondisi yang rawan koreksi secara teknikal. Secara teknikal RSI belum terlihat adanya Bullish Divergence. Meski demikian aktivitas buy sudah terkonfirmasi secara Bollinger Band dengan harga yang berada di Lower Band. Secara umum kondisi indeks masih sideways.
Jakarta Composite Index Snapshot
Range IHSG: 5,900-5,990
Prediksi: Bearish
Saham-Saham Pilihan
1. ANTM (Aneka Tambang)
Last price: 710
MACD terkonfirmasi Golden Cross dan MACD Histogram positif. Harga mulai berada di atas MA5. RSI 22.9% (Oversold). Volume Up dan Price Up.
Action: Buy
- TP: 740 dan 780
- Support: 700
- Cutloss: 670
- Area Buy: 700-710
2. MNCN (Media Nusantara Citra)
Last price: 945
MACD Golden Cross, diikuti oleh volume yang naik dan harga yang kembali membentuk New High di jangka pendek. Mendekati double top di level (980-990).
Action: Hold
- TP: 980 dan 1,010
- Support: 900
- Cutloss: 860
- Area Buy: 900-910
3. BKSL (Sentul City)
Last price: 103
Chart baik di macd, RSI, volume serta price pattern cukup mendukung untuk memulai fase Bullishnya. Ekspektasi kami harga akan mendekati MA50 di jangka pendek. (menjauh dari lower band BB).
Action: Buy
- TP: 108 dan 115
- Support: 102
- Cutloss: 99
- Area Buy: 102-104
4. WIKA (Wijaya Karya)
Last price: 2,080
Sesuai dengan rekomendasi kemarin, harga jika gagal tembus support 1,960, maka peluang untuk bertahan di fase Uptrend sepertinya akan berhasil di jangka pendek.
Action: Hold
- TP: 2,130 dan 2,200
- Support: 1,960
- Cutloss: 1,800
- Area Buy: 1,960-1,980