Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
284
|
IHSG View
Performa buruk Indeks masih berlanjut, secara umum dalam sepekan lalu tren IHSG cenderung bearish. Efek dari virus corona tidak terlalu menekan Indeks, namun kekhawatiran iklim investasi di Indonesia akibat kasus Jiwasraya dan Asabri menghantui investor. Pada (21/02) IHSG turun 1.01% ke level 5,882.
Beberapa sektor yang mendorong penurunan IHSG bisa lihat di bawah ini:
- Pertanian -1.43%
- Industri Dasar -2.52%
- Barang Konsumsi -1.33%
Macro View
Virus corona nyatanya sudah diramal dapat menggerus pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 hanya bertengger di level 4,9% atau lebih rendah dari periode sama tahun lalu yaitu 5,07%.
Daily Outlook
IHSG masih terus melanjutkan tren negatifnya, memang tren Indeks sudah terkonfirmasi bearish, mengutip berita CNBC Internasional berdasarkan hasil riset Bank of America (BoA), beberapa sinyal yang terlihat seperti:
- Kondisi kredit yang ketat
- Saham yang sudah memiliki Price Earning Ratio (PER) rendah masih terus turun,
- Inverted yield curve
- Estimasi laba per saham yang di revisi turun,
- Perubahan ke bawah pertumbuhan ekonomi global.
Berita Emiten
Tahun ini, Kino Indonesia (KINO) membidik kontribusi ekspor sebesar 10% dari penjualan. Adapun tahun ini KINO menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 15%-20% dari estimasi pendapatan tahun 2019 yang sebesar Rp 4,68 triliun. Tahun ini pun, emiten makanan dan minuman tersebut membuka peluang untuk masuk ke pasar ekspor baru.
MNC Vision Networks (IPTV) membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 3,5 triliun pada akhir tahun 2019. Naik 9% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,2 triliun. Pendapatan layanan satelit, yang terdiri dari bisnis direct to home (DTH) tetap memberikan bagian yang signifikan dari IPTV yang dikonsolidasikan pendapatan di 71,5%.
Teknikal
Indeks Overall Trend Short Term: Bearish
Price: Turun
Volume: Jual
Signal: Test (Support)
Range IHSG: 5,770 – 5,850
Prediksi: Bearish
Saham-Saham Pilihan
Strategi yang akan anda gunakan di saat market sedang downtrend sangatlah penting, salah satunya tetap melihat saham-saham blue chip dengan likuiditas serta fundamental yang bagus, buy on weakness saham yang berfundamental bagus tetap bisa menjadi pilihan terbaik saat ini.
1. Bank Negara Indonesia (BBNI)
Last Price: 7,775
Tren Potensial: Bearish
Sebelumnya saham BNI telah berhasil membuat tren bullish di sepekan lalu, jika Indeks bisa kembali rebound saham ini sangat bisa diandalkan untuk trading harian jangka pendek, Asing sendiri masih terlihat jual bersih di saham ini.
Action: Buy on Weakness
- TP: 7,700 dan 7,900
- Support: 7,350
- Cut Loss: 7,275
- Area Buy: 7,350-7,375
2. Ciputra Development (CTRA)
Last Price: 970
Tren Potensial: Bearish
Saham CTRA terkena sentimen penurunan suku bunga, namun saat ini kembali terkena sentimen jual, harga kembali menguji level MA5 dan MA20 sebagai supportnya. Ketika turun, dua kali CTRA membentuk dua white candle panjang, yang bisa menjadi sinyal trading short term cukup menarik ketika beli lagi di harga jenuh jual.
Action: Buy on Weakness
- TP: 980 dan 1,020
- Support: 930
- Cut Loss: 900
- Area Buy: 930-940
3. Jasa Marga (JSMR)
Last Price: 5,000
Tren Potensial: Bearish
Asing terlihat beli bersih saham JSMR di dua hari terakhir ini. Meski demikian volume jual masih terlihat, yang menandakan belum sepenuhnya akan terjadi pembalikan arah di jangka dekat.
Action: Hold
- TP: 4,990 dan 5,050
- Support: 4,900
- Cut Loss: 4,850
- Area Buy: 4,900-4,925
4. Matahari Department Store (LPPF)
Last Price: 3,470
Tren Potensial: Bearish
Harga mulai diperdagangkan di bawah MA5, meski demikian masih ada peluang untuk kembali turun dikarenakan volume jual yang masih terbatas dan asing membukukan jual bersih hari ini (24/02), meski demikian RSI mulai menunjukkan sinyal oversold.
Action: Buy on Weakness
- TP: 3,480 dan 3,550
- Support: 3,250
- Cut Loss: 3,150
- Area Buy: 3,250-3,300