Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
284
|
IHSG View
Peluang turunnya kembali suku bunga acuan The Fed bulan depan membuat pasar saham kembali dituju oleh investor, meski asing masih mencatatkan net sell namun mulai terlihat aksi jual yang mengecil. Pada (27/08) IHSG naik +1.02% ke level 6,278.
Beberapa sektor yang membukukan penguatan tertinggi diantaranya:
Barang Konsumsi: +0.99%
Properti: +1.25%
Industri Dasar: +3.36%
Macro View
Tekanan pada sektor riil ternyata berimbas pada pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Buktinya, data Kementerian Keuangan mencatat, realisasi defisit APBN hingga Juli 2019 mencapai Rp 183,7 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 151 triliun. Secara persentase, defisit anggaran sampai dengan Juli mencapai 1,14% terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio defisit anggaran ini juga lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 1,02% dari PDB.
Daily Outlook: Indeks harga rumah 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller naik 2,1% tahun ke tahun di bulan Juni, paling rendah sejak Agustus 2012 dan di bawah ekspektasi pasar 2,4% > dengan data ini ada peluang untuk Fed Rate di bulan September nanti kembali turun 25bps di range 1.75%-2.00%, jika fed rate turun > bond naik > saham naik, tapi yang akan lebih dahulu naik yakni pasar saham yang akan lebih memberikan imbal hasil lebih cepat dan tinggi. Hal ini berlaku untuk pasar saham domestik.
Berita Emiten
Pabrikan rokok merek Bentoel menargetkan volume ekspor tahun ini sebanyak 7 miliar batang rokok atau setara Rp 1,7 triliun. Selama semester I-2019, mereka mengekspor 3,8 miliar batang rokok senilai Rp 1 triliun. Bentoel mengekspor rokok ke 19 negara. Beberapa di antaranya yakni Malaysia, Taiwan, Singapura, Hong Kong, Kamboja, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea, Afghanistan, Australia dan Selandia Baru.
Pelemahan harga batubara dunia membuat kinerja Bukit Asam (PTBA) di semester I-2019 kurang mumpuni. Pendapatan Bukit Asam (PTBA) pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 10,63 triliun, atau hanya naik sekitar 0,95% dibandingkan pendapatan perusahaan ini di periode yang sama 2018, sebesar Rp 10,53 triliun.
Teknikal
Indeks Overall Trend Short Term: Bullish
Price: Naik
Volume: Naik
Signal: Test Resistance di MA50
Daily Expectation: Menguat
Range IHSG: 6,250-6,340
Prediksi: Bullish
Saham-Saham Pilihan
1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Last Price: 4,200
Volume beli meningkat dengan harga bergerak menjauhi lower band Bollinger bands, begitupula dengan RSI indicator. Reversal-bullish di jangka pendek.
Action: Hold
TP: 4,220 dan 4,250
Support: 4,070
Cut Loss: 4,000
Area Buy: 4,070-4,100
2. Puradelta Lestari (DMAS), Last Price: 310
Kembali rebound dan bertahan di support (300), sinyal beli kembali terlihat setelah sebelumnya RSI dan harga bergerak di area lower band bollinger bands, (volume meningkat). Ma5 memotong ke atas ma20.
Action: Hold
TP: 320 dan 328
Support: 300
Cut Loss: 296
Area Buy: 300-306
3. United Tractors (UNTR), Last Price: 20,700
Macd GC, dengan volume beli yang meningkat tertinggi dalam sebulan terakhir, RSI dan Stochastic jenuh jual. Setelah sebelumnya harga bergerak di lower band Bollinger bands.
Action: Hold
TP: 21,200 dan 21,850
Support: 19,850
Cut Loss: 19,500
Area Buy: 19,850-20,000
4. Unilever Indonesia (UNVR), Last Price: 47,275
Bergerak dengan volume beli yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir, ma5 memotong ke atas ma200. Break high Bollinger bands.
Action: Hold
TP: 47,750 dan 48,250
Support: 45,500
Cut Loss: 45,000
Area Buy: 45,500-45,700