Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
285
|
Technical Story
IHSG mengunci support kuat di 5,200 tahun ini. Alhasil, return 15% (year-on-year) 80% akan tercapai. Ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi IHSG. Dalam 2 hari terakhir, IHSG berhasil menembus 3 garis MA sekaligus, yakni MA 5, 20 dan 200. Saat ini MACD telah golden cross, hal ini akan cukup bagus sebagai permulaan di awal tahun nanti, dengan level IHSG ditutup melewati MA50 yang menjadi level psikologis-nya atau di level 5,300. RSI saat ini sedang konfirmasi rebound, melewati oversold, berada di atas garis 30%. Candlestick bullish, saat ini untuk rata-rata harian terkonfirmasi bullish.
Economy Update
Sementara itu, harga minyak melemah tipis ke level $53.45 pada awal perdagangan hari Kamis setelah adanya kenaikan yang mengejutkan di dalam cadangan minyak mentah AS yang dipublikasikan oleh American Petroleum Institute (API) pada akhir perdagangan hari Rabu. API melaporkan bahwa cadangan minyak AS bertambah 4.2 juta barel, padahal sebelumnya analis perkirakan cadangan diperkirakan akan turun sebanyak 2.1 juta barel.
What Market Says
Pasar saham masih menantikan hasil data ekonomi di AS seperti Jobless Claim, serta inventory oil. Sementara kekuatan Dow Jones untuk masuk ke level 20,000 akan menentukan level pasar saham Asia di akhir periode tahun ini. di pasar saham Indonesia sendiri, window dressing masih terlihat terjadi, dengan kenaikan-kenaikan saham-saham blue chips seperti HMSP, UNVR, ASII, INDF, BMRI, BBCA, dan BBRI. Dalam 3 hari IHSG tercatat telah meningkat hampir 5%.
Menjelang akhir tahun, investor terlihat sudah mulai mengakumulasi keuntungan dengan kecenderungan nilai volume di bawah rata-rata harian, tidak banyak sentimen positif di dalam negri beberepa hari menjelang tahun baru dan long weekend.
Fokus investor tertuju pada pengesahan Donald Trump menjadi Presiden AS bulan depan, dengan mengkaji langkah-langkah kebijakan ekonomi dari tim ekonomi Trump. Sementara itu, data makro di dalam negri pada awal bulan ingin melihat seberapa tinggi tingkat inflasi di akhir tahun ini, dan proyeksinya kedepan.
Dari sektor Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Industri di tahun depan diproyeksikan bisa bertumbuh meski tidak terlalu tinggi. Sektor kimia dan farmasi bisa tumbuh sekitar 5%-6% di 2017. Adapun industri tekstil sekitar 2%-2.5% sementara sektor aneka industri sekitar 3.5%-4%.
Sementara Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi pada tahun depan rasio BOPO (biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional) bisa turun di bawah 80%. Prediksi rasio BOPO ini lebih rendah dari posisi terakhir Oktober 2016 sebesar 81.26%. Sebagai gambaran, pada tahun ini, yang menyumbang rasio BOPO yang relatif tinggi karena naiknya biaya operasional khususnya karena bank banyak mengalokasikan dana pencadangan atau CKPN. Pada tahun depan diperkirakan CKPN sudah menurun karena bank sudah cukup banyak membuat pencadangan NPL sejak 2015.