Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
284
|
IHSG View
Mengawali perdagangan di awal pekan dengan koreksi, saat ini IHSG masih membutuhkan sentimen positif. Tekanan pelemahan kemarin lebih disebabkan oleh market global yang masih bergerak kurang yakin akan Outlook ekonomi di tahun depan. Pada hari Senin (29/10), IHSG ditutup melemah -0.52% di level 5,754.
Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG bisa lihat dibawah ini:
- Properti: -1.33%
- Pertambangan: -1.8%
- Industri Dasar: -0.86%
Macro View
Pertumbuhan ekonomi 2019 diproyeksi bakal lebih lambat dari tahun ini. Meskipun begitu, berbagai pihak menilai jika terdapat beberapa sektor yang masih akan tumbuh di tahun depan. OJK meyakini sektor Perumahan dan Pariwasata akan terus didorong untuk mendongkrak perekonomian 2019. Alasannya, dampak penerapan pelonggaran Loan To Value (LTV) bakal terasa di akhir 2018, dan akan tumbuh di tahun depan. Sementara untuk sektor Pariwisata, juga diyakini bertumbuh dan memberikan multiplier effect.
Komentar: Menunggu Rilis Data Makro Di Awal Bulan
Oktober tinggal menyisakan dua hari lagi, laju indeks paling optimis akan kembali ke level 5,800-an. Hasil laporan keuangan masih terus di-update oleh investor, tapi tampaknya tidak ada perubahan pola pembelian masif di sisa dua hari ini. Data inflasi akan meluncur di pekan ini, tapi itupun jika arah indeks tidak akan kemana-mana (sesuai prediksi).
Teknikal
IHSG masih dalam tren negatifnya, dan itu belum berubah. Harga flat lat cenderung melemah dalam jangka pendeknya. Volume beli belum terlihat tanda-tanda breakout. Hal ini menandakan investor yang masih wait and see di market. Secara umum, fase konsolidasi indeks ada di level 5,650-5,840 dalam jangka pendek.
Jakarta Composite Index Snapshot
Range IHSG: 5,690-5,780
Prediksi: Bullish.
Saham-Saham Potensial
1. BBCA (Bank Central Asia)
Last Price: 23,125
Harga mengalami reversal tren jangka pendek, dan saat ini berada di middle band secara Bollinger Bands. MA5 masih bertahan di atas MA200. RSI di 39.7%>45%, menunggu konfirmasi Volume breakout.
Action: Trading Buy
- TP: 23,550 dan 23,700
- Support: 22,900
- Cutloss: 22,650
- Area Buy: 22,900-23,000
2. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)
Last Price: 3,660
Harga ditradingkan di atas MA5, masih berusaha untuk menembus MA200. Volume beli terlihat dalam sepekan terakhir. Dengan Stochastics dan RSI yang jenuh jual, ada momentum untuk kembali menuju 3,700.
Action: Hold
- TP: 3,700 dan 3,800
- Support: 3,580
- Cutloss: 3,520
- Area Buy: 3,600-3,640
3. ARNA (Arwana Citramulia)
Last Price: 366
Harga masih menguat di jangka pendeknya, tapi RSI dan Stochastics sudah jenuh beli. Waspadai likuiditas, dan jual ketika ARNA sudah mencapai target profitnya.
Action: Sell on Strength
- TP: 372 dan 382
- Support: 354
- Cutloss: 345
- Area Buy: 358-360
4. KLBF (Kalbe Farma)
Last Price: 1,340
MACD Golden Cross, RSI belum jenuh beli. Volume beli cukup stabil dalam sepekan terakhir, dengan harga yang berada di middle band secara Bollinger Bands. Sementara itu, MA5 berada di atas MA20 dan MA50.
Action: Hold
- TP: 1,370 dan 1,400
- Support: 1,320
- Cutloss: 1,300
- Area Buy: 1,320-1,330