EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,116.59   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 3 jam lalu, #Saham AS

3 Intisari Pidato Stevens RBA Di New York

Penulis

Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menyampaikan pidatonya dalam acara yang bertajuk "The World Economy and Australia" yang diadakan oleh Goldman Sachs di New York pada Senin malam tadi. Dalam pidatonya, Stevens kembali membuka kemungkinan bahwa RBA bisa saja kembali memotong suku bunga. Berikut intisari pidatonya.

Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menyampaikan pidatonya dalam acara yang bertajuk "The World Economy and Australia" yang diadadakan oleh Goldman Sachs di New York pada Senin malam tadi. Dalam pidatonya, Stevens kembali membuka kemungkinan bahwa RBA bisa saja kembali memotong suku bunga.

glenn_stevens

Kemungkinan Pemotongan Suku Bunga Lagi

"RBA telah memberikan sinyal yang cukup jelas terkait rencana untuk kembali memotong suku bunga... Namun, pertanyaan tentang kapan suku bunga akan kembali dikurangi masih diperhitungkan." tutur Stevens.

Pernyataan Stevens ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam notulensi rapat RBA yang dirilis pada hari ini. Dan pernyataan tersebut direspon negatif oleh Dolar Australia, sehingga AUD/USD pun sold off. Meskipun jelas sekali ke-dovish-annya, ada Stevens juga memberikan sinyal bahwa RBA bisa juga mempertahankan tingkat suku bunganya lagi.

Kebijakan Moneter Tak Bisa Bekerja Sendirian

"(Sebagian besar) Pemerintah (negara-negara mayor) dunia saat ini memberikan beban yang terlalu berat bagi kebijakan moneter sebagai sebuah upaya untuk meraih suatu hal yang (sebetulnya) tidak bisa diraih (melalui kebijakan moneter)," ungkap Stevens. Ia menambahkan, bantuan dukungan dari kebijakan-kebijakan lainnya masih dibutuhkan demi keberlanjutan pertumbuhan, dan pihaknya terbuka akan hal itu.

Stevens menekankan pada pemerintah untuk (tak hanya) melakukan upaya lebih dalam mendorong pertumbuhan pada bidang perekonomian Australia, tetapi juga memahami faktor-faktor eksternal yang memiliki dampak besar, di situlah tampak bahwa kebijakan moneter tidak bisa melakukan perubahan seorang diri.

Aussie Harus Dilemahkan Lagi

Orang nomor satu di RBA ini juga menjelaskan bahwa RBA upaya pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral ini tidak sepenuhnya sia-sia. Menjaga suku bunga tetap rendah memang dibutuhkan pada saat situasi yang tak menguntungkan seperti yang sedang dialami oleh Australia saat ini. Tak lupa, jawboning pun masih diutarakan oleh Stevens dimana ia masih mengharapkan pelemahan nilai tukar Dolar Australia lebih jauh.

229985
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.