EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 3 jam lalu, #Saham AS

AUD/USD Menurun Bersama Dengan PMI Manufaktur China Maret 2015

Penulis

Dolar Australia menunjukkan sedikit penurunan pada Selasa (24/03) pagi ini setelah Tiongkok mengumumkan indeks HSBC PMI Manufakturnya untuk bulan Maret ini. PMI Manufaktur China kembali melorot ke level 49.2 pada bulan ini, di bawah level ekspektasi 50.5 serta di bawah perolehan final 50.7 pada bulan Februari, level terendah dalam 11 bulan.

Dolar Australia menunjukkan sedikit penurunan pada Selasa (24/03) pagi ini setelah Tiongkok mengumumkan indeks HSBC PMI Manufakturnya untuk bulan Maret ini. PMI Manufaktur China kembali melorot ke level 49.2 pada bulan ini, di bawah level ekspektasi 50.5 serta di bawah perolehan final 50.7 pada bulan Februari, level terendah dalam 11 bulan. China merupakan negara tujuan ekspor utama bagi Australia, oleh karena itu perkembangan ekonomi China sedikit banyak memengaruhi perekonomian Australia.

dolar_aussie

Menurut Annabel Fiddes, salah seorang ekonom Markit, kemerosotan terbaru yang terjadi dalam aktivitas manufaktur Chinan ini berkontribusi pada melemahnya ekspansi output, bersama dengan pemotongan angka tenaga kerja yang terus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.

Fiddes juga mengatakan bahwa perusahaan manufaktur terus mengambil manfaat dari jatuhnya biaya input yang diakibatkan oleh kemerosotan harga minyak dunia. Namun, permintaan klien yang relatif membisu menyebabkan perusahaan-perusahaan melanjutkan penghematan demi mendorong pekerjaan baru dan memotong harga jual dengan drastis dalam tingkat yang sama.

Sebelum laporan ini, AUD/USD diperdagangkan pada 0.7886 level tinggi dengan kenaikan 0.08 persen, namun kemudian menurun ke posisi 0.7847 setelah China melaporkan lesunya aktivitas pabrikannya. Meskipun merosot, AUD/USD masih menghuni level tinggi karena Dolar AS yang masih berada di bawah tekanan akibat ketidakpastian global sehingga membuat The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan dan inflasinya pekan lalu.

226670
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.