EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Dilema Ekonomi Jepang Pasca Laporan Neraca Perdagangan, Yen Tak Berdaya

Penulis

Ekspor Jepang untuk bulan Desember 2014, pada hari Senin (26/01) ini dilaporkan tumbuh pesat, terbantu oleh lemahnya Yen. Selain itu, meningkatnya permintaan dari mancanegara, terutama AS, menjadi indikasi yang positif bagi negara yang dilanda resesi ekonomi pada kuartal ketiga 2014 lalu.

Ekspor Jepang untuk bulan Desember 2014, pada hari Senin (26/01) ini dilaporkan tumbuh pesat, terbantu oleh lemahnya Yen. Selain itu, meningkatnya permintaan dari mancanegara, terutama AS, menjadi indikasi yang positif bagi negara yang dilanda resesi ekonomi pada kuartal ketiga 2014 lalu.

Yen
Data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan Jepang mencatat bahwa kenaikan ekspor Jepang Desember 2014 mencapai 12.9 persen tahun-ke-tahun, sekaligus menjadi kenaikan empat bulan berturut-turut, terdukung oleh pengiriman mobil ke AS dan komponen-komponen elektronik ke Tiongkok.

Bangkitnya sektor ekspor Jepang yang cukup lama mati suri ini dapat menjadi alasan bagi PM Shinzo Abe untuk kembali mempertimbangkan kebijakan kenaikan pajak, namun masih harus tetap melihat sektor lainnya, berkaca dalam pengalam resesi pada tahun lalu. Kabar baik juga terjadi di sektor impor, diman a terjadi penurunan angka impor, lebih besar dibandingkan ekspektasi.

Kenaikan impor Jepang bulan September hanya mencapai 1.9 persen. Tentu saja jauh lebih rendah dibandingkan ekspektais kenaikan sebesar 2.3 persen Penyebab menurunnya ongkos impor Jepang ini tak lain dan tak bukan adalah anjloknya harga minyak dalam beberapa minggu terakhir.

Dilema Di Tengah Murahnya Harga Minyak

Neraca perdagangan Jepang pun akhirnya terselamatkan dengan menunjukkan penyempitan angka dengan defisit bulan Desembernya hanya 660.7 miliar Yen, dibandingkan dengan ekspektasi defisit sebesar 740 miliar Yen, dan lebih sempit dibandingkan dengan defisit 829 miliar Yen pada bulan November.

Notulensi Bank Sentral Jepang (BOJ) juga dirilis pada hari ini. Tercatat bahwa bank sentral akan fokus pada inflasi dengan ekspektasi kunci dari sektor konsumen beberapa waktu ke depan.

Namun, perlu dicermati bahwa penurunan harga minyak dunia menjadi pedang bermata dua bagi Jepang. Di satu sisi menyelamatkan biaya impor, di sisi lain menyulitkan fokus BOJ untuk mencapai target inflasi. Yen melorot drastis pada hari ini dengan USD/JPY yang diperdagangkan pada posisi 117.33 atau menurun 0.34 persen.

220478
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.