Dolar mencapai level tinggi dua bulan terhadap mata uang-mata uang mayor pada Rabu (20/05) hari ini, terutama terhadap Yen dan Euro, setelah data perumahan AS malam tadi dilaporkan menguat dan membangkitkan indikasi bahwa perekonomian AS kemungkinan mulai pulih dari keterpurukannya di kuartal pertama.
Tumbangkan Yen, Euro, Dan Sterling
Dolar sempat singgah di level tinggi 120.98 Yen, tertinggi sejak tanggal 20 Maret, sebelum kemudian memangkas perolehannya dengan diperdagangkan pada posisi 120.86 Yen, atau naik 0.1 persen pada hari ini. Data AS pada Selasa malam tadi menunjukkan bahwa housing starts AS melompat ke level tertinggi dalam hampir tujuh setengah tahun pada bulan April, diikuti dengan melonjaknya perijinan bangunan. Sedangkan Yen sendiri menunjukkan reaksi yang terbatas dalam merespon data-data ekonomi Jepang, salah satunya adalah data GDP yang dilaporkan menunjukkan kemajuan pada pagi hari tadi.
Setelah mengalami kemunduran cukup parah dalam beberapa minggu akibat keraguan akan laju pemulihan ekonomi AS, Dolar kembali bangkit pekan ini, terutama karena Euro dan Sterling tengah menghadapi perbaruan selling. Indeks Dolar saat ini sudah mencapai angka 95.343. Indeks tersebut telah naik sekitar 2.4 persen pekan ini setelah terus menurun dalam lima minggu berturut-turut.
Dolar juga sukses mengungguli Euro. Mata uang single currency itu mundur hingga 0.1 persen ke posisi 1.1141, masih dalam mode yang defensif pasca tumbang hingga 1 persen setelah komentar Coeure ECB kemarin. Menurutnya, ECB diperkirakan akan kembali mencetak uang untuk membeli obligasi pemerinta dalam dua bulan ke depan.
Sedangkan Sterling, mulai memulihkan diri dari kerugiannya terhadap Dolar AS kemarin, ketika para seller hendak take profit dari jebloknya inflasi Inggris untuk pertama kalinya dalam lebih dari setengah abad. Pada sore hari ini, Sterling diperdagangkan di posisi $1.5514 setelah terjungkal ke level terendah dalam satu pekan di posisi 1.5447.