Poundsterling menjulang seketika terhadap Dolar AS pada hari Rabu (18/02) sore ini begitu data-data ekonomi Inggris serta notulensi rapat MPC BOE dirilis pada sore hari ini. Mata uang Inggris tersebut mendapatkan suntikan energi dari apiknya data sektor ketenagakerjaan Inggris. GBP/USD menyundul angka 1.5362 pada sore hari ini, dan kemudian terkonsolidasi ke angka 1.5426 atau naik 0.49 persen. Sedangkan EUR/GBP mundur hingga 0.63 persen ke posisi 0.7385.
Sektor Tenaga Kerja Inggris Apik
Laporan dari Biro Statistik Nasional Inggris (ONS) pada sore hari ini melaporkan bahwa tingkat pengangguran di negara tersebut menurun ke level rendah enam tahun di 5.7 persen, dalam tiga bulan hingga Desember, dari sebelumnya di 5.8 persen. Penurunan angka pengangguran Inggris ini juga lebih baik dibandingkan ekspektasi 5.8 persen.
Laporan klaim tunjangan pengangguran menyusul dilaporkan dengan hasil pengurangan sebanyak 38,600 bulan lalu, jauh lebih banyak dibandingkan ekspektasi penurunan sebanyak 25,000. Angka pada bulan Desember ini juga mengalami revisi menurun sebanyak 35,800 orang, dari penurunan sebelumnya sebanyak 29,700.
Data berikutnya adalah indeks pendapatan rata-rata, termasuk bonus, yang mengalami kenaikan hingga 2.1 persen dalam tiga bulan hingga Desember, di atas prediksi kenaikan hingga 1.7 persen dan sekaligus lebih tinggi dibandingkan tiga bulan hingga November di kisaran 1.8 persen.
Notulensi BOE Soroti Inflasi
Secara terpisah, notulensi atau minutes rapat Bank Sentral Inggris (BOE) Februari 2015 juga dirilis pada sore ahri ini, dimana tercatat bahwa para anggota dewan bank sentral yang memiliki hak suara, sepakat untuk tetap menjaga suku bunga di level rendah 0.5 persen. Dalam pemungutan suara yang diambil secara anonim tersebut, mereka sepakat untuk tak menaikkan suku bunga bulan ini, meski masih ada perdebatan terkait kapan suku bunga dinaikkan.
Inflasi Inggris yang lamban masih menjadi perhatian utama BOE, namun dalam notulensi tersebut tercatat bahwa bank sentral tetap yakin jika inflasi Inggris akan terakselerasi dengan cepat pada tahun 2016. Rendahnya laju inflasi belakangan ini, menurut notulensi BOE, terjadi akibat rendahnya harga bahan bakar.