Tingkat pengangguran Australia secara tak terduga merosot ke level terendah dalam dua setengah tahun terakhir di Maret lalu, merefleksikan kenaikan dalam kepercayaan bisnis dan mensinyalkan ketidakperluan RBA untuk kembali melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat.
Data-data ketenagakerjaan Australia yang dirilis pada Kamis (14/04) pagi ini terinci sebagai berikut:
- Tingkat Pengangguran menurun ke 5.7 persen dari 5.8 persen; para ekonom memprediksi pengangguran Australia justru akan naik ke 5.9 persen.
- Lapangan kerja naik 26,100 dari bulan Februari; perkiraan ekonom adalah kenaikan sebanyak 17,000
- Lapangan kerja purnawaktu menurun hingga 8,800 sedangkan lapangan kerja paruh waktu meningkat hingga 34,900
- Tingkat partisipasi, yang mengukur tenaga kerja dibanding populasi, mencapai level 64.9 persen, sementara prediksi para ekonom adalah 65 persen.
Laporan itu sekaligus menunjukkan level pengangguran terendah yang dicapai oleh Australia sejak tahun 2013, menawarkan bukti lebih jauh bahwa tingkat suku bunga rendah yang diterapkan oleh RBA berhasil membantu menghidupkan kembali perindustrian Australia antara lain sektor konstruksi, pariwisata, dan pendidikan seiring dengan membanjirnya sumber daya yang ada. Akan tetapi, outlook invetasi bisnis masih lemah dan membayangi China sebagai negara partner terbesar perdagangan utama Australia.
Pemotongan Suku Bunga RBA Sukses
"Ada tren yang jelas muncul yang menggambarkan penguatan pasar tenaga kerja lebih dari perkiraan para analis diiringi dengan positifnya indikator-indikator ekonomi yang lain," kata Shane Oliver, Kepala Ahli Strategi di Sydney di AMP Capita Investors Ltd. "Sebuah harapan dari pemotongan suku bunga RBA tampaknya sudah terwujud."
Menanggapi laporan itu, AUD/USD tak banyak bergerak dari level sebelumnya, yakni di kisaran 0.7650 dari sebelumnya di 0.7633 saja. Level itu sudah merupakan penurunan dari puncak 0.77 yang sempat tercapai pada hari Selasa 12 April lalu.
