EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,342.84/oz   |   Silver 27.51/oz   |   Wall Street 38,382.19   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 8 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 15 jam lalu, #Saham AS

GDP Indonesia Anjlok, Pertumbuhan Terlemah Sejak 2009

Penulis

Laju GDP Indonesia kembali melambat di kuartal I tahun 2015, mencatat rekor pertumbuhan ekonomi terlemah sejak kuartal ketiga tahun 2009. Aliran investasi yang masuk nampaknya gagal mengatasi kemerosotan ekspor dan melambatnya pengeluaran pemerintah.

Laju GDP Indonesia kembali melambat di kuartal I tahun 2015, mencatat rekor pertumbuhan ekonomi terlemah sejak kuartal ketiga tahun 2009. Aliran investasi yang masuk nampaknya gagal mengatasi kemerosotan ekspor dan melambatnya pengeluaran pemerintah.

 

GDP Indonesia

Data GDP Indonesia Kuartalan (yoy) Kuartal I/2009-Kuartal I/2015

Badan Pusat Statistik hari ini (5/5) mempublikasikan laporan pertumbuhan Indonesia yang menunjukkan bahwa GDP Indonesia di kuartal I/2015 hanya tumbuh 4.71% (yoy), jauh dibawah prediksi analis yang memperkirakan pertumbuhan 4.92% dan juga merosot dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang mencapai 5.14%. Sedangkan secara quarter-to-quarter, perekonomian Indonesia tercatat menurun -0.18%.


Pertumbuhan negatif terjadi di hampir semua komponen GDP pengeluaran, kecuali Komponen Pengeluatan Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh tipis 0.11%. Dibandingkan kuartal sebelumnya, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah amblas -48.68% dan Ekspor merosot -5.98%. Sementara itu dari sisi produksi, semua lapangan usaha tercatat masih berekspansi dibanding kuartal sebelumnya, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian yang terkontraksi -2.32%. Sektor Informasi dan Komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi dengan laju 10.53%, disusul oleh sektor Jasa Lainnya sebesar 8%.

Dalam laporan berbeda, Indeks Tendensi Bisnis Indonesia juga dilaporkan anjlok di kuartal pertama 2015, dari 104.7 menjadi 96.3. Penurunan kondisi bisnis dialami 10 lapangan usaha, dengan penurunan terparah dialami oleh usaha Pertambangan dan Penggalian. 7 lapangan usaha lainnya masih mengalami peningkatan dengan kenaikan kondisi bisnis tertinggi dialami usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Menurut BPS, penurunan kondisi bisnis disebabkan karena adanya penurunan pendapatan perusahaan, kapasitas produksi/usaha, serta rata-rata jumlah jam kerja.

 

Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.