Harga Emas Stabil Di Tengah Deeskalasi Timur Tengah
95
|
Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (8 Juni 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Emas sedang konsolidasi dan bergerak tanpa arah yang jelas. Minggu lalu, logam mulia ditutup pada level 1298.51, atau menguat 0.4% dari penutupan minggu sebelumnya yang 1293.25. Setelah isu perang dagang yang diperkirakan akan memicu volatilitas ternyata adem-adem saja, minggu ini pelaku pasar menantikan 2 event dan 2 data penting dari AS.
Event pertama adalah pertemuan Presiden Trump dengan pemimpin Korut Kim Jong-un yang sudah dipastikan akan diadakan di Singapura tanggal 12 Juni. Event kedua adalah rapat kebijakan FOMC tanggal 13-14 Juni yang kemungkinan besar akan menaikkan lagi suku bunga acuan. Sementara 2 data berdampak tinggi dari AS adalah inflasi bulan Mei yang dirilis sebelum FOMC meeting, dan penjualan ritel yang dirilis sesudah FOMC.
USD akan menguat jika statement dan pernyataan ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi pers dianggap hawkish, serta ada isyarat kenaikan suku bunga yang agresif. Pertemuan Trump - Kim yang berakhir dengan sukses juga bisa menjadi pendorong Greenback.
Tinjauan Teknikal
klik gambar untuk memperbesar
Chart Daily:
Minggu lalu, emas masih konsolidasi dengan bergerak sideways di antara level 1289.65 dan 1300.90 (50% Fibo Retracement). Harga yang bergerak di sekitar kurva middle band Bollinger Bands juga menunjukkan keadaan konsolidasi.
Dalam kondisi sideways seperti ini, penunjukan indikator tren seperti Bollinger Bands dan MACD tidak bisa digunakan sebagai acuan. Hanya indikator momentum seperti RSI yang bisa digunakan sebagai pedoman, yaitu melalui kondisi overbought/oversold dan posisi harga terhadap center line (level 50.0). Keadaan yang tidak dalam kondisi trending juga ditunjukkan oleh memendeknya garis histogram indikator ADX.
Pelaku pasar rupanya masih saling menunggu, dan masih mengacu pada rata-rata harga dalam sebulan terakhir (21-days). Ini tampak dari kuatnya kurva EMA 21 sebagai resistance.
Pada chart Daily terbentuk pola Pennant Bearish. Pola ini terjadi ketika harga sedang bergerak Downtrend, kemudian terjadi koreksi berbentuk pola segitiga yang menunjukkan konsolidasi. Pola Pennant Bearish selalu didahului oleh pergerakan menurun yang kuat sehingga menyerupai flagpole (tiang bendera), sementara pola segitiganya disebut pennant (panji-panji).
Pada umumnya, pola Pennant ini mengisyaratkan trend continuation (melanjutkan arah tren). Dalam hal ini, pergerakan harga akan berlanjut bearish setelah garis support segitiga ditembus. Sentimen pasar yang cenderung bearish juga didukung oleh kurva indikator RSI yang masih berada di bawah center line (level 50.0).
Resistance kuat ada pada level 50% Fibo Retracement (1300.90) dan kurva EMA 21. Selama harga masih bergerak di bawah level tersebut, kecenderungan harga emas masih bearish.
Level Pivot mingguan : 1297.08
Resistance : 1300.90 (level 50% Fibonacci Retracement) ; 1306.50 ; 1316.41 (38.2% Fibonacci Retracement) ; 1325.00 ; 1335.31 (23.6% Fibonacci Retracement) ; 1345.00 ; 1355.00 ; 1361.63 ; 1365.95 ; 1375.10 ; 1392.04 ; 1416.29 ; 1433.70.
Support : 1289.65 ; 1282.00 ; 1275.00 ; 1266.69 (76.4 % Fibonacci Retracement) ; 1261.00 ; 1252.55 ; 1243.84 ; 1236.40.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Fibonacci Retracement :
Titik Swing Low : 1246.40 (harga terendah 12 Desember 2017).
Titik Swing High : 1365.95 (harga tertinggi 25 Januari 2018).