Dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang lebih tajam dari perkiraan dan tekanan inflasi yang masih moderat, Fed kemungkinan akan menurunkan proyeksi pada pertemuan FOMC kali ini. Peluang trading pilihan kami ada pada USD/JPY.
Pada pengumuman kebijakan suku bunga Federal Open Market Committee (FOMC) minggu ini, Fed secara umum diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dalam kisaran 2.25-2.50%. Fed juga bertugas untuk memperbarui proyeksi ekonomi atau Summary of Economic Projections (SEP) yang akan disorot kembali, karena pidato Fed baru-baru ini telah menekankan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan masalah pada tekanan inflasi.
Inflasi tercatat rendah, dengan pertumbuhan harga konsumen berkurang dari 1.9% menjadi 1.5% pada bulan lalu. Sekalipun bank sentral mendapatkan kabar baik dari peningkatan sentimen, upah, dan aktivitas ekonomi yang menggembirakan, inflasi yang rendah memberi mereka fleksibilitas untuk menahan pengetatan, sampai ada tanda-tanda kekuatan yang konsisten dalam perekonomian.
Di bawah ini adalah Proyeksi FOMC pada Desember 2018:
Jika Fed menurunkan perkiraan pertumbuhan dan prospek inflasi minggu ini, yang kemungkinan akan dilakukan dan disebabkan oleh "peningkatan risiko terhadap penurunan", maka hal itu akan mendorong aksi ambil untung bagi Dolar. Selain itu, Fed dapat menurunkan proyeksi mereka ke depannya setelah Rate Hike agresif pada tahun 2018. Mereka juga akan lebih berhati-hati karena pemerintah AS saat ini sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan China.
Di sisi lain, jika proyeksi jangka panjang untuk suku bunga tetap berada di 2.75% hingga 3.00%, maka Dolar akan terus naik lebih tinggi.
FOMC juga dapat mengungkap rencana pengurangan $50/bulan dalam pengetatan kuantitatif (Quantitative Tightening/QT), karena Ketua Jerome Powell menegaskan bahwa, "Komite sekarang dapat mengevaluasi waktu dan pendekatan yang tepat untuk mengakhiri penyusutan Balance Sheet." Penyesuaian seperti ini dalam prospek kebijakan moneter yang masih berlangsung, dapat menghasilkan hambatan bagi Dolar AS.
Outlook Rupiah
Meskipun akan ada kemungkinan dua skenario berbeda pada Dollar, Rupiah sedikit menahan diri jelang Pemilu yang tinggal satu bulan lagi digelar, yakni pada tanggal 17 April. Para pelaku bisnis agaknya memilih wait and see, dan hal inipun akan berefek pada IDR.
Prediksi kami, IDR dalam minggu ini akan bergerak flat di area Rp. 14,200-14,300/USD.
Instrumen Trading Pilihan
EUR/USD
Pasangan mata uang ini berpeluang menguat ke 1.14, karena pesimisme pasar terhadap FOMC akan menekan Dolar.
USD/JPY
Pair USD/JPY mungkin akan melemah ke 110.80, masih karena sentimen bearish pasar terhadap FOMC. Dolar yang tertekan akan mendorong kemungkinan aksi profit-taking yang menguntungkan Yen Jepang.
SPX/USD
Pair ini kemungkinan akan menguat menuju 2867 setelah menembus batas resistance.
XAU/USD
Franky Nangoy
Market Strategist - Fullerton Markets
Dengan lebih dari 15 tahun pengalaman profesional dalam forex, Franky telah mengambil berbagai peran dalam industri ini, dengan menjadi konsultan dan analis untuk broker lokal dan internasional. Ia saat ini memegang peranan sebagai Market Strategist di Fullerton Research, dimana ia bertanggung jawab mempersiapkan materi pembelajaran secara rutin, seperti Weekly Market Research dan webinar secara langsung untuk Audience global. Kelebihannya terletak pada analisis pasar Indonesia.
Pada tahun 2018, Franky menyelesaikan serangkaian Roadshow di 11 kota di seluruh Indonesia, menjangkau para trader, baik yang pemula maupun berpengalaman dengan wawasan dan kebijaksanaan terkait forex.