EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Badai Harvey Dorong Dolar AS Turun Dekati Low 16 Bulan

Penulis

Dolar AS dekati level terendah dalam kurun 16 bulan terakhir akibat badai Harvey yang menerjang kota terbesar keempat AS, sehingga meningkatkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap perekonomian.

Greenback melemah hingga mendekati level terendah dalam kurun 16 bulan terakhir karena banjir yang disebabkan oleh badai Harvey menerjang kota terbesar keempat AS, sehingga meningkatkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap perekonomian.

Badai Harvey

Mata uang Dolar AS yang pada sesi sebelumnya terjun bebas setelah ketua Federal Reserve, Janet Yellen, tidak berkomentar mengenai kebijakan moneter pada pertemuan petinggi Bank Sentral di Jackson Hole, Wyoming. Investor melihat ini sebagai bukti bahwa Yellen merasa nyaman dengan ekspektasi Rate Hike satu kali lagi di akhir tahun.

Indeks Dollar, yang mengukur kekuatan terhadap enam mata uang utama lainnya, terlihat turun cukup dalam pada sesi perdagangan awal pekan. Indeks Dollar (DXY) turun 0.35 persen dan sempat menyentuh 92.372 yang menjadi level terendah sejak April 2016.

Sementara itu, mata uang tunggal Euro terus menanjak menuju level tertinggi dua setengah tahun, mendekati EUR = $1.2, seolah melanjutkan kenaikan pada akhir pekan lalu setelah Mario Draghi selaku presiden bank sentral Eropa tidak membicarakan mengenai kebijakan moneter ECB.

"Pasar akan mengamati kerusakan dari Badai Harvey dan dampaknya terhadap perekonomian," tulis Analis FXPro kepada kliennya, sekaligus merujuk pada bencana akibat Badai Katrina tahun 2005 lalu yang dapat mengurangi separuh pertumbuhan ekonomi pada kuartal berikutnya.

Pada pukul 20:59 WIB, EUR/USD diperdagangkan pada level 1.1936 dan sempat menyentuh level tertinggi harian 1.1965 pada sesi Asia tadi. Menguatnya Euro seolah semakin menunjukan dominasinya terhadap Greenback selama 6 bulan beruntun di tahun 2017.

Euro secara umum akan tetap berada di level tinggi, setidaknya untuk jangka pendek saat fokus Investor masih tertuju pada pengumuman kebijakan ECB pada bulan September mendatang.

280062
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.