Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 13 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Apes Tiga Hari Beruntun, GBP/USD Makin Ngenes

Penulis

GBP/USD terkubur pada level terendah sejak Maret, sementara EUR/GBP melambung sampai level tertinggi sejak Juli.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pound sterling menjadi pecundang di pasar forex pekan ini karena sejumlah peristiwa penting menghantamnya bertubi-tubi. GBP/USD terkubur pada level terendah sejak Maret, sementara EUR/GBP melambung sampai level tertinggi sejak Juli. GBP/JPY juga tertahan dekat level terendah satu bulan, padahal bank sentral Jepang menyampaikan pernyataan dovish tadi pagi.

GBPUSD Daily

Prahara Sterling berawal dengan rilis data inflasi Inggris yang meleset dari ekspektasi pada hari Rabu. Setelah itu, ada pula pengumuman suku bunga yang mengecewakan kemarin dan data penjualan ritel yang melempem hari Jumat ini (22/September).

Bank of England (BoE) kemarin mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 5.25%. Hasil voting menunjukkan lima anggota Komite Kebijakan Moneter (MPC) mendukung suku bunga tetap, sedangkan empat anggota lain ingin menaikkannya sampai 5.50%. Gubernur BoE Andrew Bailey --sebagai pemegang hak suara kunci-- memilih untuk mempertahankan suku bunga saat ini.

Keputusan suku bunga BoE itu mengecewakan pasar, karena konsensus sebelumnya berharap BoE menaikkan bunga sebanyak 25 basis poin untuk terakhir kalinya. Pernyataan BoE juga tak memuat komitmen eksplisit untuk menaikkan suku bunga lagi, sehingga pelaku pasar menyangsikan prospek ke depan.

"Dari notulen (rapat) ini, sukar untuk memprediksi hasil dari dua pertemuan terakhir MPC (BoE) tahun ini, mengingat suara yang terpecah pada bulan ini..." papar Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris di Pantheon Macroeconomics, "Namun, dengan survei yang menunjukkan adanya kemunduran lebih lanjut dalam pasar tenaga kerja, sedikit perlambatan dalam pertumbuhan upah, dan rendahnya inflasi CPI pada akhir tahun, alasan untuk kenaikan (suku bunga) lanjutan pada bulan November atau Desember tidak akan lebih kuat dibandingkan saat ini."

Segelintir analis malah memprediksi BoE bakal memangkas suku bunga lebih awal pada tahun depan. Pakar dari ING memperkirakan pemangkasan suku bunga Inggris mulai pertengahan tahun 2024, sementara para ekonom dari ABN Amro dan Berenberg Bank memperkirakan pemangkasan bunga mulai kuartal kedua.

"Pasar kemungkinan akan menurunkan pertaruhan mereka terhadap jalur suku bunga bank (BoE) pada awal tahun depan, karena pelemahan ekonomi (Inggris) dan penurunan laju inflasi akan memaksa BoE untuk tidak terlalu hawkish dan mulai mempersiapkan kemungkinan penurunan suku bunga mulai musim semi dan seterusnya," kata Kallum Pickering, Ekonom Senior di Berenberg Bank.

Kekhawatiran mengenai perekonomian Inggris cukup beralasan. Data penjualan ritel Inggris terbaru menunjukkan pertumbuhan +0.4% saja dalam bulan Agustus 2023, atau meleset dari estimasi konsensus yang dipatok pada 0.5%. Data penjualan ritel utama dan inti sama-sama tercatat -1.4% dalam basis tahunan.

Download Seputarforex App

299794
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.