EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 22 jam lalu, #Saham AS

AUD/USD Anjlok Akibat Rendahnya Pertumbuhan Gaji Australia

Penulis

ABS mencatat pertumbuhan gaji Australia hanya sebanyak 0.5 persen (QoQ) dalam tiga bulan hingga September, di bawah ekspektasi pertumbuhan 0.7 persen.

Seputarforex.com - Pertumbuhan gaji Australia untuk kuartal ketiga tercatat naik tetapi lebih rendah daripada ekspektasi. Bahkan, mandat pemerintah untuk menggenjot naik upah minimum di Australia masih gagal untuk mengangkat gaji para pekerja secara merata di seluruh Australia. Hasil yang lemah ini dikhawatirkan dapat menyurutkan inflasi dan belanja masyarakat.

duit-dompet


Rendahnya Ekspektasi Kenaikan Gaji Hingga Tahun Depan

Biro Statistik ABS Australia membukukan pertumbuhan gaji sebanyak 0.5 persen (QoQ) dalam tiga bulan hingga September, di bawah ekspektasi pertumbuhan 0.7 persen. Sedangkan dalam basis YoY, pertumbuhan upah mencapai 2 persen; naik dari rekor rendah 1.9 persen, tetapi masih lebih rendah daripada perkiraan pertumbuhan 2.2 persen dan hanya sedikit di atas inflasi 1.8 persen.

"Hanya sedikit (petunjuk) yang menunjukkan pertumbuhan gaji akan bertambah banyak pada tahun 2018 dan 2019," kata Su-Lin Ong, Kepala Ekonom Bagian Australia di RBC Capital Markets. "Hal ini menunjukkan adanya downside risk pada inflasi dan kita juga tidak memperkirakan suku bunga RBA akan dinaikkan dari level 1.5 persen sampai tahun depan,"

Di luar data tersebut, sektor konsumen Australia juga patut diwaspadai sehubungan dengan survei Westpac yang menunjukkan bahwa jumlah konsumen pesimis lebih banyak daripada jumlah konsumen optimis pada bulan Oktober, dengan indeks Sentimen Konsumen Westpac yang menurun 1.7 persen.

Buktinya, walaupun libur Natal semakin dekat, hanya 11 persen dari responden Westpac yang berencana untuk berbelanja lebih banyak dalam event tahunan tersebut. Persentase ini adalah yang terendah sejak tahun 2009.

AUD/USD jeblok setelah laporan tersebut dirilis hari Rabu (15/Nov) ini, dengan diperdagangkan pada angka 0.7582 dari sebelumnya di level high 0.7632. Selain itu, yield-yield obligasi Australia juga merosot setelah para investor mencabut kemungkinan kenaikan suku bunga RBA hingga 2019.

281041
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.