Seputarforex.com - Dolar Australia hanya mendapat sedikit perolehan terhadap Greenback di hari Senin (07/November) ini menjelang pilpres AS esok hari. Saat berita ini ditulis, AUD/USD diperdagangkan di harga 0.7676, naik dari 0.7669 yang tercapai pada hari Jumat lalu. Capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, kembali mengungguli Donald Trump karena pernyataan FBI mengenai hasil penyelidikannya terhadap server email pribadi Hillary Clinton, yang terbukti nihil tindak kriminal.
Greg McKenna, Kepala Ahli Strategi Forex di AxiTrader, mengatakan bahwa persaingan ketat dalam perebutan kursi Presiden AS telah memicu sentimen penghindaran risiko. "Kelemahan sentimen berpadu dengan ketidakpastian menjelang pemilu AS, masih menjadi 'rem' yang paling cakram bagi reli Dolar Australia - meskipun Dolar masih berpotensi melemah," ungkap McKenna.
Dampak Kemenangan Trump Pada Australia
Untuk ekonomi Australia sendiri, kemenangan Donald Trump digadang akan menjadi momok. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Gubernur RBA, Philip Lowe, pada pertengahan bulan Oktober lalu dalam menjawab pertanyaan tentang apa yang akan terjadi apabila Donald Trump memenangi kursi Presiden AS.
Lowe menjawab bahwa hal itu mungkin akan menimbulkan guncangan pada pasar finansial yang efeknya lebih hebat daripada guncangan Brexit. Lowe mengatakan bahwa RBA sendiri belum menyusun skenario khusus apabila Trump menjadi presiden AS. Namun, secara umum, RBA tetap siaga merespon segala gangguan finansial yang besar.
Menurut sejumlah ekonom yang diwawancarai News.com.au, Dolar Australia diperkirakan akan jeblok jika Trump memenangi kursi presiden. Pasalnya, rencana kebijakan proteksinonis Trump bisa menyulut perang dagang versus China yang bakal menghantam sistem perdagangan global dan sangat merugikan Australia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi berbasis ekspor.