Advertisement

iklan

Harga emas turun ke level terendah 2 bulan di tengah kekhawatiran tentang batas utang AS, 17 jam lalu, #Emas Teknikal   |   Dolar Australia dan Selandia Baru menguat setelah Presiden AS Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy mencapai kesepakatan untuk menangguhkan plafon utang AS, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Arab Saudi sedang dalam negosiasi untuk bergabung dengan Bank BRICS, 18 jam lalu, #Ekonomi Global   |   Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memprediksi IHSG hari ini akan bergerak mixed dalam rentang 6.660– 6.746, dan ada sejumlah informasi dalam dan luar negeri yang layak dicermati, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat, sepanjang empat bulan pertama 2023 UNTR menjual 2,116 unit, 23 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

AUD/USD Merosot Setelah RBA Naikkan Suku Bunga 0.5 Persen

Penulis

+ -

Selain menaikkan suku bunga 0.5 persen, RBA mengatakan akan melanjutkan normalisasi kebijakan moneter pada bulan-bulan mendatang. AUD/USD justru melemah akibat aksi buy the rumor, sell the news.

iklan

iklan

Seputarforex - Pada hari Selasa (02/Agustus), Reserve Bank of Australia (RBA) secara resmi menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dari 1.35 persen menjadi 1.85 persen. Rate hike yang dilakukan sesuai ekspektasi ini menjadi kenaikan keempat secara berturut-turut dan dilakukan untuk meredam gejolak inflasi.

Suku bunga RBA

Dalam pernyataan seusai pengumuman suku bunga, Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan bahwa bank sentral terus berkomitmen melakukan apa saja yang diperlukan untuk memastikan tingkat inflasi kembali ke kisaran target bank sentral.

"Dewan pembuat kebijakan menempatkan prioritas tinggi pada upaya mengembalikan inflasi ke kisaran 2–3 persen secara bertahap, sembari terus memantau perkembangan ekonomi domestik dan mengantisipasi dampak yang datang dari luar negeri," kata Lowe.

Outlook inflasi Australia untuk tahun ini sudah sangat tinggi, yakni mencapai 7.75 persen untuk inflasi tahunan. Secara garis besar, Lowe berpendapat bahwa perekonomian Australia masih dibayangi oleh ketidakpastian yang berasal dari luar.

"Prospek pertumbuhan ekonomi domestik masih dibayangi oleh ketidakpastian, begitu juga ekonomi global yang menghadapi kondisi serupa, karena tekanan inflasi yang terus meninggi tidak sejalan dengan trend upah pekerja. Di samping itu, faktor lain seperti konflik Rusia-Ukraina hingga kasus COVID di China masih terus membayangi prospek ekonomi," lanjut Lowe.

Pada pidatonya beberapa waktu lalu, Lowe juga mengisyaratkan sikap RBA yang kemungkinan besar akan kembali melakukan penyesuaian kebijakan moneter. Tingkat rate hike nantinya akan sangat bergantung pada data fundamental yang masuk.

"Mayoritas anggota pembuat kebijakan menyerukan agar RBA kembali mengambil langkah lebih jauh dalam melakukan normalisasi kebijakan moneter pada bulan-bulan mendatang. Skema penyesuaian kebijakan tidak berada di jalur sebelumnya, melainkan akan dipandu berdasarkan data ekonomi yang masuk dan penilaian dewan terhadap kondisi inflasi, termasuk pasar tenaga kerja," pungkas Lowe.

 

AUD/USD Justru Merosot Karena Hal Ini

Kenaikan suku bunga RBA siang ini sejatinya telah sesuai ekspektasi pasar. Dolar Australia justru merosot pasca pengumuman tersebut karena fenomena buy the rumor, sell the news yang dilakukan para pelaku pasar. AUD/USD saat ini berada di 0.6968 atau melemah 0.75 persen secara harian.

RBA Naikkan Suku Bunga 0.5 Persen,

Download Seputarforex App

298029
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.