EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,121.33   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 1 jam lalu, #Saham AS

Australia Optimis Pada Pertumbuhan Cina, Aussie Fluktuatif Menguat

Penulis

Para pembuat kebijakan Australia melihat hanya ada sedikit bukti kemerosotan ekonomi Cina, sehingga menentang pesimisme global yang turut andil menghapus $1.6 Triliun dari saham tahun ini. Bank Sentral Australia (RBA) dan obligasi pemerintah Australia memperkirakan bahwa negara ekonomi kedua terbesar dunia terebut akan bertambah sebanyak 7.5 persen tahun ini.

Para pembuat kebijakan Australia melihat hanya ada sedikit bukti kemerosotan ekonomi Cina, sehingga menentang pesimisme global yang turut andil menghapus $1.6 Triliun dari saham tahun ini. Bank Sentral Australia (RBA) dan obligasi pemerintah Australia memperkirakan bahwa negara ekonomi kedua terbesar dunia terebut akan bertambah sebanyak 7.5 persen tahun ini.

Pandangan ini diperkuat oleh terekspansinya perdagangan di Australia-Cina yang tercatat sebanyak AUD141.8 M pada tahun 2013, yang dipimpin oleh pengiriman bijih besi, bahan baku pembuatan baja yang dipakai untuk membangun gedung pencakar langit, kereta bawah tanah, dan jembatan-jembatan yang mentransformasikan kota-kota di Cina.

RBA

Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, telah memasang "garis dasar" pertumbuhan 7% tingkat GDPnya sehubungan dengan upaya transisi dari ekspansi investasi menjadi konsumsi yang tengah dirancang oleh tim kepemimpinannya. Pada waktu yang sama, otoritas Cina juga meningkatkan upaya untuk mengekang risiko finansial dan menggencet kredit spekulatif sehubungan dengan penumpukan yang trejadi dan pergolakan dalam peminjaman selama lima tahun, yang akan menjerumuskan Cina ke dalam krisis.

Menurut John Edwards dari RBA,"Kami memang melihat isyarat lebih awal, namun tingkat konsumsi saat ini agak lebih tinggi daripada bagian GDP, dan saya mengekspekatsikan bahwa tren tersebut akan berlanjut."

Pada Selasa (11/02) pagi ini, Dolar Australia terpantau fluktuatif menguat setelah rilisnya data harga rumah dan kepercayaan bisnis yang dilaporkan meningkat. Dolar Australia naik 0.7% ke angka 90.09 sen AS pada pukul 9:08 pagi waktu Singapura dan menyentuh level tertinggi sejak tanggal 15 Januari.

159016
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.