EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,342.84/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,320.03   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 10 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 17 jam lalu, #Saham AS

Bisnis Manufaktur AS Laris Manis, Dolar Mentereng

Penulis

PMI Manufaktur AS melesat dari 47.8 menjadi 50.3 pada Maret 2024. Semua subindeks mengalami kenaikan, mengejawantahkan resiliensi ekonomi Amerika Serikat.

Seputarforex - Kurs Dolar AS menguat pesat terhadap sebagian besar rival utamanya pada perdagangan awal bulan ini, menyusul rilis data PMI Manufaktur Amerika Serikat yang ciamik. Indeks Dolar AS (DXY) masih bertengger di kisaran 105.05 pada akhir sesi Asia hari Selasa (2/April).

DXY Daily

ISM melaporkan hasil survei Indeks Manajer Pembelian (PMI) untuk sektor manufaktur AS pada bulan Maret 2024 melesat dari 47.8 menjadi 50.3. Angka tersebut menepis perkiraan konsensus yang hanya sebesar 48.4.

Rincian data mengungkap bahwa tekanan inflasi kembali meningkat pada perusahaan-perusahaan manufaktur AS, karena subindeks Harga melambung dari 52.5 menjadi 55.8. Demikian pula, subindeks Pesanan Baru meningkat dari 49.2 menjadi 51.4 dan subindeks Ketenagakerjaan menanjak dari 45.9 menjadi 47.4. Angka-angka tersebut mendukung The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama.

Data sektor manufaktur saja tak cukup powerful untuk menggoyahkan ekspektasi pasar mengenai awal penurunan suku bunga yang sampai saat ini masih terkunci pada Juni. Namun, data tersebut cukup kuat untuk menggenjot USD hingga rilis data berdampak tinggi berikutnya.

"Perbedaan antara dinamika pertumbuhan yang solid di AS dan berkurangnya risiko penurunan suku bunga The Fed dibandingkan dengan lambannya pertumbuhan mata uang utama FX lainnya menunjukkan bahwa setiap penurunan DXY harus dilihat sebagai peluang beli," kata Richard Franulovich, kepala strategi mata uang Westpac, "Target pada wilayah 106 terlihat layak dari sini (dengan 104.50 bertindak sebagai support)."

EUR/USD dan GBP/USD kini tertekan pada level terendah sejak pertengahan Februari. AUD/USD pun terpuruk pada level terendahnya dalam hampir satu bulan terakhir.

Hanya yen Jepang yang berhasil mengerem reli dolar AS lebih lanjut. Pasalnya, risiko intervensi terus membayangi semua pasangan mata uang yang melibatkan yen. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki berulang kali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengesampingkan pilihan apa pun untuk menertibkan pergerakan mata uang yang dianggap berlebihan.

300365
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.