Kamis (05/06) besok merupakan hari yang krusial bagi pasar seiring dengan dilaksanakannya pertemuan ECB. Rapat bank sentral Eropa tersebut diharapkan akan membuahkan kebijakan moneter paling proporsional bagi perekonomian Zona Eropa yang sedang dihadang masalah rendahnya inflasi. Terkait hal itu BNP Paribas (BNPP) memperkirakan bahwa ada tiga opsi kebijakan yang dapat dipilih ECB.
Pertama adalah pemotongan tingkat suku bunga deposito dan pembiayaan hingga 10 basis poin; Kedua yaitu merancang sebuah program yang serupa dengan skema peminjaman; dan ketiga adalah dengan mendorong likuiditas.
Di luar ketiga opsi yang paling banyak diprediksikan oleh analis tersebut, BNPP juga meramalkan lima kemungkinan bagaimana respon pasar akibat keputusan ECB, di antaranya:
1. Tak ada pemotongan tingkat suku bunga deposit
Apabila ternyata ECB tidak memutuskan untuk menerapkan suku bunga negatif, maka EUR/USD kemungkinan akan melejit hingga mencapai poin hampir 1.40, tertarik oleh pergerakan yang terjadi dalam indeks rata-rata overnight Euro (EONIA).
2. Reli pasar ekuitas
Adanya risiko kenaikan EUR nantinya akan berasal dari menguatnya pasar ekuitas setelah ada pengumuman apapun yang berkaitan dengan pelonggaran ECB. Mengingat bahwa korelasi antara dua hal ini sangat kuat, reaksi pasar tersebut dapat memberikan efek kelebihan (spillover) pada Euro, terlepas dari gerakan menurun yang terjadi di kisaran-kisaran depan.
3. Tidak ada perubahan proyeksi
Apabila nantinya tidak ada perubahan proyeksi dari ECB, maka Euro akan menguat dalam kisaran tertentu.
4. Program pembelian obligasi ECB
Jika ECB memutuskan untuk melakukan pembelian obligasi, maka akan ada kejutan kemerosotan bagi Euro. Kuatnya indikasi akan adanya program ini telah disiratkan Draghi dalam konferensi pers beberapa waktu lalu. Hal itu menguatkan ekspektasi bahwa Euro akan menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif tahun ini. Prakiraan jumlah anggaran pembelian obligasinya adalah 300-500 miliar Euro.
5. Intervensi verbal menguat, Euro terbebani
Tak dapat dipungkiri, Euro telah terdepresiasi sebanyak 15 dalam beberapa waktu sejak rapat ECB yang terakhir. EUR/USD terpantau berada di sekitar 4 angka di bawah puncaknya. Namun, seperti yang sempat diutarakan oleh beberapa pejabat ECB, menguatnya Euro adalah salah satu faktor kunci dibalik lemahnya inflasi. Kuatnya mata uang Zona Euro terhadap Dolar AS merupakan fenomena yang tak nyaman bagi ECB. Oleh sebab itulah ECB pun melakukan intervensi pasar secara tak langsung.