Sebuah sumber menyebutkan, setelah ditutup hampir lebih dari satu bulan, bursa Yunani telah mendapatkan persetujuan ECB untuk dibuka kembali. Bursa yang ditutup sejak Jumat, 26 Juni 2015, tepatnya beberapa jam sebelum Perdana Menteri Alexis Tsipras mengumumkan hasil referendum, diharapkan bisa mulai beroperasi setelah menerima persetujuan dari Bank Sentral Eropa. Namun demikian, menurut pemberitaan Reuters, adanya masalah IT membuat bursa tidak bisa dibuka dalam pekan ini.
ECB juga memutuskan untuk tidak merubah besaran bantuan kredit darurat bagi Yunani. Keputusan ECB ini dikeluarkan bersamaan dengan pertemuan Yunani dan kreditornya untuk bailout yang ketiga. Bank yang berbasis di Frankfurt itu, sebelumnya meningkatkan "Bantuan Likuiditas Darurat" untuk perbankan Yunani menjadi 90.4 miliar Euro, demikian Bloomberg News melaporkan. Bank-bank Yunani sudah lama bergantung pada bantuan dana ECB untuk beroperasi akibat minimnya likuiditas.
Sementara itu, PM Alexis Tsipras mengatakan pada sebuah wawancara di radio Yunani bahwa negaranya akan mendapatkan keringanan hutang setelah review pertama program bailout dilakukan pada bulan November. Ia menyebut pihaknya telah mendapatkan janji keringanan hutang senilai 86 miliar Euro sebagai bagian dari paket bailout terbaru yang diberikan para kreditornya. Namun, Ia juga menegaskan bahwa Grexit masih mungkin terjadi selama Yunani belum diberi keringanan hutang. Sementara itu, jubir IMF menolak untuk berkomentar tentang ekspektasi Tsipras tersebut.
