EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,336.18/oz   |   Silver 27.37/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 13 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 20 jam lalu, #Saham AS

Defisit Perdagangan AS Maret Moderat, Jobless Claim Menurun

Penulis

Sebuah laporan Pemerintah minggu lalu menunjukkan bahwa besaran Neraca Perdagangan AS memiliki dampak netral terhadap kenaikan GDP pada kuartal pertama 2017.

Pada hari Kamis (4/5), Departement of Commerce AS kembali merilis data Neraca Perdagangan yang terlihat moderat di tengah terjadinya penurunan cukup signifikan pada sektor Ekspor maupun Impor selama bulan Maret lalu.

 

Defisit Perdagangan AS Maret Moderat,

Trade Balance negeri Paman Sam untuk bulan Maret turun 0.1 persen menjadi -43.7 Milyard Dollar, masih di bawah forecast ekonom pada jajak pendapat Reuters yang memproyeksikan angka -44.9 Milyard Dollar. Sementara itu, data Trade Balance pada periode Februari direvisi naik menjadi -43.8 Milyard.

Meski terlihat mengalami sedikit penurunan, namun Trade Balance AS naik tipis menjadi -60 Milyard Dollar dari -59.94 Milyar Dollar bila mengacu pada Inflasi.

Sebuah laporan Pemerintah minggu lalu menunjukkan bahwa besaran Neraca Perdagangan AS memiliki dampak netral terhadap kenaikan GDP 0.7 persen pada kuartal pertama 2017. Administrasi Presiden Trump kini berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 4 persen dengan kembali mempertimbangkan untuk membatalkan (negosiasi ulang) kerjasama NAFTA dengan Kanada dan Meksiko karena dianggap tidak memberikan keuntungan signifikan terhadap ekonomi Amerika Serikat.

Rincian Trade Balance Maret menunjukkan nilai Ekspor barang dan jasa secara keseluruhan turun 0.9 persen menjadi 191 Milyard Dollar, dengan ekspor ke China turun 1.8 persen. Sedangkan untuk Ekspor ke Kanada dan Meksiko masing-masing naik 17.9 persen dan 15.8 persen.

Nilai Impor turun 0.7 persen menjadi 234.7 Milyard Dollar. Impor dari China naik 4.4 persen sebesar 34.2 Milyard, terutama disumbang oleh produk ponsel China yang banyak membanjiri pasar AS.

 

Jobless Claims Mingguan AS Kembali Turun

Selain itu, dirilis pula data Klaim Pengangguran periode mingguan AS yang turun cukup signifikan untuk perhitungan yang berakhir pada tanggal 29 April lalu. Menurut data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS memperlihatkan, Jobless Claims minggu lalu bertambah 238,000, atau turun 19,000 bila dibandingkan data sebelumnya.

Jumlah 238,000 yang dirilis oleh Departemen terkait tersebut sekaligus berada di bawah ekspektasi ekonom yang memprediksi Jobless Claims AS akan bertambah 246,000. Secara keseluruhan, jumlah pengangguran di AS semakin menurun dalam beberapa bulan terakhir, sehingga menunjukkan telah terjadi pengetatan pasar tenaga kerja AS.

Pasca rilis beberapa data ekonomi AS, pergerakan Greenback pada pukul 20:32 WIB terlihat masih melanjutkan pelemahan terhadap berbagai major currency. Greenback terlihat melemah terhadap Euro, Sterling dan Franc Swiss. Sedangan versus Yen, Greenback masih menunjukan dominasi bullish jangka pendek.

278780
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.