Advertisement

iklan

Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 1 jam lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 1 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Dolar Adem Ayem Seusai Rilis Notulen FOMC Juli

Penulis

Notulen FOMC terbaru tak memuat petunjuk hawkish yang jelas, sehingga gagal menggenjot reli dolar AS dalam pair-pair mayor.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pelaku pasar mencermati rilis notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC) 25-26 Juli 2023 yang diluncurkan tadi malam. Namun, notulen tersebut ternyata tak memuat petunjuk hawkish yang jelas dan gagal menggenjot reli greenback. Indeks Dolar AS (DXY) terus melenggang sideways di kisaran 103.50-an pada awal sesi Eropa hari Kamis (17/8/2023).

DXY Daily

Notulen FOMC mengungkap bahwa para pejabat The Fed menilai ada risiko kenaikan inflasi lagi, sehingga mereka mungkin harus menaikkan suku bunga lebih lanjut. Namun, mereka juga menegaskan perlunya berhati-hati dalam pengambilan keputusan berikutnya.

Sebagian peserta rapat melihat adanya "beberapa sinyal tentatif bahwa tekanan inflasi mereda" dan sempat menyarankan agar menunda kenaikan suku bunga. Kendati kalah suara dan FOMC tetap menaikkan bunga lagi pada Juli, mereka menekankan agar keputusan berikutnya tergantung pada data-data yang akan datang.

"Para peserta (rapat FOMC) umumnya mencatat (adanya) tingkat ketidakpastian yang tinggi mengenai efek kumulatif terhadap perekonomian dari pengetatan kebijakan moneter sebelumnya," demikian dipaparkan dalam notulen tersebut.

Perbedaan pendapat terlihat pula dalam komunikasi publik para pejabat The Fed akhir-akhir ini. Ketua The Fed Jerome Powell mengutarakan dukungannya bagi prospek kenaikan suku bunga lanjutan dalam konferensi pers seusai rapat FOMC terakhir. Namun, sejumlah pejabat The Fed lain belakangan ini mengimbau agar suku bunga dipertahankan pada tingkat saat ini saja. Beberapa pendukung suku bunga tetap itu antara lain Gubernur The Fed New York, John Williams, dan Gubernur The Fed Philadephia, Patrick Harker, yang sama-sama berstatus sebagai voting member dalam FOMC tahun 2023.

Perbedaan pendapat yang terungkap dalam rilis notulen FOMC kali ini memperkuat keraguan pasar terhadap prospek kenaikan suku bunga The Fed ke depan. Data CME Group menunjukkan bahwa peluang untuk skenario kenaikan suku bunga The Fed lagi dalam tahun ini kurang dari 40%.

Download Seputarforex App

299669
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.