EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,302.32/oz   |   Silver 26.76/oz   |   Wall Street 38,558.58   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 12 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Dapat Sedikit Angin Segar Memasuki Sesi Eropa

Penulis

Dolar AS bergerak stabil dengan sedikit perolehan di hari Jumat (10/Juni) siang ini, memantul naik dari level rendah satu bulannya setelah Euro mendapat pukulan yang cukup berat kemarin dan Poundsterling yang masih dihantui oleh voting sementara terhadap Brexit.

Dolar AS bergerak stabil dengan sedikit perolehan di hari Jumat (10/Juni) siang ini, memantul naik dari level rendah satu bulannya setelah Euro mendapat pukulan yang cukup berat kemarin dan Poundsterling yang masih dihantui oleh voting sementara terhadap Brexit menjelang referendum tanggal 23 Juni mendatang.

euro_dolar
Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya. bertambah sebanyak 0.3 persen ke angka 94.185, tertarik menjauh dari level rendah yang terbentuk di hari Rabu kemarin pada posisi 93.425, terendah sejak tanggal 11 Mei, dan naik 0.2 persen ke pada pekan ini.


Isu Commerzbank Panikkan Pasar Euro

Indeks tersebut terkerek oleh bearish-nya Euro, yang melorot 0.2 persen ke angka 1.1298 per Dolar AS, mengambil jarak yang semakin jauh dari level tinggi satu bulan yang tercapai di sesi perdagangan sebelumnya di angka 1.1416. Mata uang Zona Euro ini sudah terpeleset 0.6 persen pekan ini.

Sebuah kabar dari Reuters menyebutkan, Commerzbank sedang berencana untuk menempatkan miliaran Euro di brankas, daripada membayar biaya denda "parkir" mereka di Bank Sentral Eropa (ECB). Kabar ini tampaknya makin meresahkan pasar yang pada dasarnya memang sudah resah.

Dalam catatannya, analis dari National Australia Bank (NAB), menyebutkan bahwa kabar tersebut sebagai penyebab terjualnya Euro sejak sesi perdagangan Eropa kemarin. Tak hanya terhadap Dolar AS, terhadap Yen pun Euro terjerembab ke level rendah tiga bulan di level 120.315.


Analis: Sulit Ambil Posisi Di USD/JPY

Dolar AS melandai 0.1 persen terhadap Yen di posisi 107.2, namun masih naik 0.4 persen dalam pekan yang naik turun ini dan sempat menyentuh level terendah satu bulan di angka 106.26 kemarin.

"Sangat sulit untuk mengambil posisi baru dari USD/JPY saat ini, menjelang pekan rapat bank sentral minggu depan, jadi, menurut saya pair tersebut akan berada dalam kondisi rangebound untuk sementara,' kata Kaneo Ogino, Direktur Penelitian Forex di Global-info Co di Tokyo.

Di sisi lain, pasar masih memberikan ruang yang luas untuk Sterling turun, dengan GBP/USD yang tertekan menuju angka 1.4450, turun sedikit dari posisi sebelumnya. Pekan ini GBP/USD tercatat sempat menyentuh level puncak 1.4664.

Mata uang Inggris tersebut masih tidak stabil di tengah ketidakpastian hasil dari Referendum Brexit. BlackRock, sala satu manajer aset terbesar dunia, mengatakan bahwa pasar finansial kemungkinan memasang harga rendah pada Sterling mengingat risiko yang akan dihadapi Inggris jika benar-benar angkat kaki dari Uni Eropa.

266363
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.