Seputarforex - Angka Non-Farm Payroll (NFP) AS untuk periode Januari 2021 mematahkan optimisme para investor akan kuatnya pemulihan ekonomi dari pandemi virus Corona. Pasalnya, NFP AS hanya bertambah 49,000 jobs dari -227,000 sebelumnya, di bawah penambahan 85,000 yang diharapkan pasar. Penyebabnya masih seputar pembatasan aktivitas demi mencegah penyebaran COVID-19 pada Desember lalu.
Di waktu yang sama, rilis data Upah Rata-Rata Per Jam (Average Hourly Earnings) juga tak begitu ciamik. Pendapatan tenaga kerja AS turun dari 1.0 persen ke 0.2 persen di bulan Januari, meleset dari ekspektasi 0.3 persen. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran justru lebih baik dari ekspektasi, karena mencatatkan penurunan dari 6.7 persen menjadi 6.3 persen
Secara umum, laporan ketenagakerjaan AS malam ini menunjukkan bahwa kenaikan pertumbuhan di sektor tenaga kerja masih kurang dari ekspektasi. Masalah berkurangnya lapangan pekerjaan lebih serius daripada yang diperkirakan, sehingga pembahasan dana bantuan untuk memulihkan ekonomi AS pada akhirnya kembali menjadi sorotan.
EUR/USD Rebound, Analis: Hanya Penyesuaian Sementara
Dolar AS jatuh setelah laporan data ketenagakerjaan AS tersebut dinilai mengecewakan. Saat berita ini ditulis pada hari Jumat (05/Februari) malam, Indeks Dolar AS turun 0.4 persen ke 91.1, menghapus kenaikan kemarin meski masih bertahan di level tinggi. Sementara itu, EUR/USD naik 0.49 persen ke 1.2020.
Menurut Marc Chandler, ahli strategi di Bannockburn Global Forex, kenaikan Euro terhadap Dolar AS hari ini merupakan gain harian terbesar dalam dua pekan. Namun hal ini hanya akan mendorong para trader jangka pendek untuk menyesuaikan posisi Long Dolar dan Short Euro mereka, dan tidak mengubah pandangan optimis terhadap kuatnya pemulihan ekonomi AS dibanding negara maju lainnya.
"Hal ini memaksa beberapa (posisi) Long Dolar baru untuk keluar... tidak mengubah apa yang diekspektasikan dari GDP kuartal pertama sementara posisi pasar AS merupakan cerita yang berbeda," ujar Chandler.