EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,336.18/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,386.09   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,155.78   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   Data inflasi Eropa mulai menimbulkan pertanyaan mengenai pelonggaran ECB di bulan Juni, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD perlu menembus level 1.0750 untuk lanjutkan pemulihan, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Wunsch, ECB: Penurunan suku bunga di Juli tidak pasti, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD lanjutkan kenaikan efek berlanjutnya konflik timur tengah, 12 jam lalu, #Emas Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 19 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Jatuh Di Tengah Negosiasi Dagang China-AS

Penulis

Dolar AS jatuh di sesi perdagangan Rabu siang ini. Selain karena data-data ekonomi negara mayor lain yang tercatat apik, perkembangan negoasiasi dagang China-AS jadi sorotan.

Seputarforex.com - Indeks Dolar AS jatuh ke bawah level 94 di sesi perdagangan Rabu (06/Jun) siang ini. Selain karena data-data ekonomi negara mayor lain yang tercatat apik, masih berlangsungnya negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi penghalang bagi Dolar untuk menambah kenaikan.

 

dolar-as

 

 


USD/JPY Tak Mampu Tembus 110

USD/JPY tak banyak berubah setelah mendulang kenaikan ke posisi 110.01 kemarin. Saat berita ini ditulis, pair tersebut sedang beredar di kisaran 109.917. Meredanya tensi politik di Italia menurunkan minat investor terhadap mata uang safe haven yang salah satunya adalah Yen. Oleh sebab itu, Dolar AS masih dapat mempertahankan level tingginya terhadap Yen sampai saat ini, walaupun gagal menembus reli di atas 110 yen.

"Data ekonomi AS terbaru seperti Non Farm Payroll (NFP) dan survei PMI ISM memang sangat baik. Namun demikian, Dolar AS masih gagal untuk menambah kenaikan. Ini menunjukkan adanya minat beli (terhadap Yen) yang kuat," kata seorang trader senior di bank Jepang kepada Reuters.


EUR/USD Menguat, AUD/USD Didukung GDP Australia

Di sisi lain, EUR/USD masih mempertahankan level tingginya. Pasangan mata uang tersebut bahkan sempat menembus high 1.1752 di sesi Asia hari ini. Dolar AS tak sanggup menekan Euro yang sedang dilambungkan oleh kemungkinan tapering pelonggaran kuantitatif ECB minggu depan.


"Pasar mulai memfokuskan perhatiannya ke tapering ECB. Hal ini menjadi sinyal dimulainya masa-masa yang menantang bagi pasar ekuitas. Selain itu, kita juga dihadapkan dengan sikap AS yang cenderung tetap ingin menerapkan bea impor. Oleh sebab itu, kita harus bersiap untuk (menghadapi) risiko-risiko pada bulan Juni dan Juli." tambah trader senior yang dikutip Reuters.


Dolar AS juga tak berdaya menghadapi Dolar Australia yang sedang terdukung oleh data pertumbuhan ekonomi Australia. Saat berita ini diturunkan, AUD/USD diperdagangkan di posisi 0.7655, masih di level tinggi yang terbentuk pagi tadi pasca laporan kenaikan GDP Australia.


China Akan Beli $70 Miliar Produk AS Jika Bersedia Hentikan Bea Impor

Di China, USD/CNY naik tipis 0.02 persen dengan diperdagangkan pada harga 6.4063, setelah PBoC menetapkan kurs referensi Yuan terhadap Dolar AS di rentang 6.4040 hari ini.

Selain itu, China mulai melakukan negosiasi yang menarik. Dikabarkan oleh media-media internasional kemarin, China memberikan tawaran untuk membeli barang-barang dari AS, khususnya untuk produk energi, agrikultural, dan manufaktur senilai hampir $70 miliar. Transaksi itu berlaku dengan syarat, AS harus menghentikan penerapan bea impor terhadap barang-barang China. Akan tetapi, AS belum memberikan tanggapan yang pasti terhadap tawaran tersebut.

283958
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.