Dolar AS mendominasi pasar forex di sesi perdagangan Amerika malam tadi meskipun data-data ekonomi AS dirilis beragam. Data klaim pengangguran AS menjadi sorotan utama di awal pembukaan sesi malam tadi dengan hasil 265,000, lebih rendah dibandingkan ekspektasi sebesar 278,000. Data challenger job cuts AS mencapai 52.8 persen versus 6.4 persen sebelumnya. Tak hanya itu, pinjaman konsumen juga mencapai 20.5 miliar Dolar AS pada bulan Maret, laju yang tercepat sejak bulan Juli tahun 2014.
Data challenger job cuts itulah yang menjadi halangan bagi cerahnya Dolar AS, dan sekaligus menunjukkan bahwa rendahnya akselerasi harga minyak memicu pemotongan lapangan kerja ke level tertingginya dalam tiga tahun. Akan tetapi, data kemarin menunjukkan, jumlah orang yang memohon tunjangan pengangguran berkurang dan para konsumen mulai meningkatkan belanja mereka.
Hal inilah yang kemungkinan tetap membuta dolar AS menguat, dengan USD/JPY yang naik 0.47 persen ke posisi 119.77. AUD/USD melorot 0.62 persen ke posisi 0.7903 sedangkan USD/CHF mendapat perolehan 0.82 persen ke 0.9215.
Euro, akhirnya menyerah turun akibat pesimisnya hasil perundingan Yunani, yang diperkirakan tidak akan mendapatkan hasil Senin depan. Tak hanya para pejabat yang meremehkan negosiasi, tetapi memang tak ada sinyal yang menunjukkan progres yang signifkan dalam pekan ini. EUR/USD anjlok sebanyka 0.26 persen ke angka 1.1269.