Advertisement

iklan

XAU/USD berhati-hati menjelang data inflasi AS, penutupan bulanan, 15 jam lalu, #Emas Fundamental   |   USD/CHF bergerak dalam tren turun di sekitar level 0.8730, menunggu Penjualan Ritel Swiss yang Sebenarnya, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Harga emas tetap stabil di bawah puncak multi-bulan sementara para pedagang menunggu Indeks Harga PCE AS, 17 jam lalu, #Emas Fundamental   |   EUR/USD mengahadapi level kuat di sekitar level 1.0930, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 21 jam lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 21 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Dolar AS Terkoreksi Menyusul Kemunduran Yield Obligasi

Penulis

Yield obligasi US Treasury 10Y kini berada pada level 2.684 persen, padahal beberapa hari lalu sempat mendekati kisaran 2.800 persen.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terkoreksi turun ke bawah ambang 100.00 menyusul kemunduran dalam yield obligasi US Treasury. Greenback terpantau melemah, khususnya terhadap sterling dan euro. Saat berita ini ditulis pada paruh terakhir sesi Asia hari Kamis (14/April), USD/JPY pun mengerem reli bullish untuk sementara waktu di bawah ambang 126.00.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Yield obligasi US Treasury 10Y kini berada pada level 2.684%, padahal beberapa hari lalu sempat mendekati kisaran 2.800%. Dinamika ini lantas memangkas tekanan bullish dolar AS terhadap berbagai mata uang utama lain.

"Pada awal minggu, saya mengatakan semuanya mengikuti kenaikan berkelanjutan dalam yield AS, ekuitas turun, dolar melonjak; dan sekarang karena apa yang terjadi pada US Treasury (pula), semuanya berbalik," ujar Ray Atrrill, kepala strategi FX global di National Bank of Australia, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Pound sterling membukukan rebound paling tajam versus dolar AS kemarin. Kurs GBP/USD meloncat dari kisaran 1.2970-an sampai lebih dari 1.3100, seusai rilis data inflasi Inggris yang menampilkan angka-angka jauh lebih tinggi dari estimasi konsensus. Bank of England (BoE) kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan depan, meskipun sejumlah analis mulai mengkhawatirkan dampak "rate hike" beruntun terhadap kondisi keuangan rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi Inggris.

Kurs USD/CAD juga merosot sejak sesi New York berkat pengumuman kenaikan suku bunga acuan Bank of Canada (BOC). BoC menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dari 0.5 persen menjadi 1.0 persen -sesuai ekspektasi pasar- sekaligus menyampaikan sinyal untuk "rate hike" yang lebih agresif ke depan.

Pelaku pasar hari ini menantikan pengumuman hasil rapat bank sentral Eropa (ECB) untuk memeriksa apakah mereka akan bersikap sama hawkish-nya dengan rekan-rekan bank sentral utama lainnya. ECB menghadapi risiko stagflasi yang cukup unik, karena laju inflasi meroket dan perekonomian berpotensi melambat akibat imbas dari perang Rusia-Ukraina.

Download Seputarforex App

297612
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.