EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,317.98/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar Belum Tergugah, Analis: Tergantung Arah Kebijakan The Fed

Penulis

Dolar AS melemah ke level rendah 10 bulan sejak laporan data pesanan barang tahan lama (durable goods) dan Consumer Confidence AS malam tadi dan cenderung diperdagangkan flat, kecuali terhadap Dolar Australia, di sesi perdagangan Asia Rabu (27/04) pagi ini.

Dolar AS melemah ke level rendah 10 bulan sejak laporan data pesanan barang tahan lama (durable goods) dan Consumer Confidence AS malam tadi dan cenderung diperdagangkan flat, kecuali terhadap Dolar Australia, di sesi perdagangan Asia Rabu (27/04) pagi ini. Durable Goods AS menunjukkan kenaikan yang lebih rendah daripada ekspektasi dan dianggap sebagai sebuah sinyal bahwa diturunkannya outlook pertumbuhan, berdampak pada terhambatnya investasi.

dolar_as
Secara umum, Yen memang masih lemah terhadap Dolar AS namun pagi ini, USD/JPY sudah bergerak turun ke angka 111.116, dari sebelumnya di angka 111.302. Dolar AS melorot dalam dua hari ini sehubungan dengan para investor yang menunggu momen Kamis Kritis, yakni kebijakan 3 bank sentral antara lain, Federal Reserve AS, Bank Sentral Jepang, dan Bank Sentral New Zealand.

Meskipun sebagian besar analis memproyeksikan bahwa bulan ini The Fed tidak akan menaikkan suku bunga, namun pernyataan The Fed besok akan diperhatikan sebagai petunjuk tentang bagaimana Yellen dan rekan-rekannya akan mengambil kebijakan di bulan Juni mendatang.

Berkebalikan dengan The Fed, bank sentral Jepang justru sedang dalam penentuan apakah kebijakan moneternya perlu dilonggarkan lagi atau tidak. BoJ sudah menekan turun suku bunga Jepang ke area negatif pada bulan Januari lalu, bergabung dengan "klub negara bersuku bunga rendah" seperti Uni Eropa, Swiss, dan Swedia, demi memacu bank-bank di negara mereka agar tak memarkirkan uang terlalu lama di bank sentral.


Pandangan Analis

"Kami memperkirakan BoJ akan melonggarkan kebijakannya lagi pada hari Kamis besok - kemungkinan dengan cara ekspansi rate pembelian aset sejalan dengan pemotongan suku bunga," kata Alex Holmes, asisten ekonom di Capital Economics Inggris kepada IB Times.

Sementara itu, Lindsey Piegza, Kepala Ekonom Stifel Nicolaus & Co. mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg di New York, bahwa untuk beberapa bulan ke depan, Dolar akan melanjutkan pelemahan. Kendati demikian, pergerakan itu akan sangat bergantung pada retorika yang mengarahkan pada kebijakan The Fed pada rapat FOMC bulan Juni nanti.

AUD/USD diperdagangkan melemah ke angka 0.7630 dari angka 0.7730 sebelum CPI Australia dirilis. NZD/USD melandai ke angka 0.688 menjelang kebijakan moneter RBNZ besok. Sedangkan, EUR/USD beredar di angka 1.1296 pagi ini, tak jauh dari level yang telah terbentuk awal pekan ini.

263573
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.