EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,126.39   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar Bersemi Di Tengah Pemulihan Minat Risiko

Penulis

Dolar mulai merangkak naik mengungguli mata uang safe-haven, Yen di hari Rabu (09/09) siang ini terdorong oleh pergolakan saham-saham global di tengah pemulihan yang terjadi pada minat risiko. Kondisi ini juga membentuk reli pada mata uang-mata uang komoditas.

Dolar mulai merangkak naik mengungguli mata uang safe-haven, Yen di hari Rabu (09/09) siang ini terdorong oleh pergolakan saham-saham global di tengah pemulihan yang terjadi pada minat risiko. Kondisi ini juga mengarah pada terbentuknya reli pada mata uang-mata uang komoditas seperti Dolar Australia dan Dolar Kanada.

dolar
Dolar AS naik 0.4 persen ke angka 120.29 Yen, memperpanjang perolehannya dari level rendah malam tadi di angka 118.885, dengan menjulangnya imbal hasil obligasi AS karena berkurangnya aksi penghindaran risiko, sehingga menjadi tiupan angin segar bagi Greenback.

Mata uang AS saat ini sedang mengikuti pola pembentukan pergerakan yang tercipta akibat pasang surutnya minat risiko. Kondisi demikian juga cenderung menguntungkan Yen dan menurunkan derajat low-yielding Euro ketika aset-aset seperti ekuitas sudah terjual luas. Sementara itu, EUR/USD tenggelam 0.2 persen ke angka $1.1177, rekat di rentang sempit di antara $1.1230-1.1122 minggu ini.

Tergantung China

Kini, giliran Dolar untuk melaju setelah saham-saham Eropa dan AS sedang dilanda badai malam tadi. Ekuitas China dan Jepang merespon dengan reli. Menurut ahli strategi Forex di Bank of America Merrill Lynch di Tokyo, Shusuke Yamada, dirinya belum melihat berakhirnya sentimen risiko-yang mengarahkan mata uang-dalam waktu dekat ini.

Semua hal, lanjut Yamada, kembali tergantung pada China, dimana kekaburan dalam pasar mata uang, kebijakan moneter, dan capital control masih menyelimuti negara tersebut. Pasar forex juga mewaspadai kemungkinan terjadinya devaluasi Yuan lebih jauh. Yamada menambahkan, mata uang akan mempertahankan korelasinya dengan sentimen risiko yang lebih luas sampai kondisi ekonomi China menunjukkan kejelasan.

Kebijakan Moneter BOC

Di sisi lain Bank Sentral Kanada (BoC) diekspektasikan akan mempertahankan level suku bunga acuannya di angka 0.5 persen, setelah memotongnya dua kali dalam satu tahun ini. Meskipun data-data ekonomi Kanada akhir-akhir menunjukkan sedikit peningkatan, para pelaku pasar tampaknya masih siap menyambut nada dovish dari pimpinan bank sentral tesebut. USD/CAD naik 0.2 persen ke posisi 1.3181 terhadap Dolar AS setelah sebelumnya juga mengumpulkan kenaikan sebanyak 0.8 persen akibat reli minyak mentah yang menjadi ekspor utama Kanada.

245768
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.