Seputarforex.com - Dolar Kanada merosot ke level rendah dua setengah bulan terhadap Dolar AS. Masalah virus Corona masih menghantui sentimen Risk-On para investor dan menekan harga minyak. Akibatnya, mata uang komoditas seperti Dolar Kanada kehilangan minat beli. Meski demikian, data ketenagakerjaan Kanada yang solid pada hari Jumat (07/Februari) malam ini, cukup meredakan kekhawatiran pasar terhadap prospek pemotongan suku bunga Bank of Canada (BoC).
Employment Change Kanada mengalami penambahan sebanyak 34,500 pada bulan Januari 2020, jauh lebih baik daripada ekspektasi yang hanya mematok pertumbuhan pekerjaan sejumlah 16,300. Tingkat Pengangguran Kanada juga menunjukkan hasil yang baik, dengan penurunan dari 5.6 persen menjadi 5.5 persen, sekali lagi mematahkan kekhawatiran akan kenaikan jumlah pengangguran menjadi 5.7 persen.
"Ini merupakan satu lagi laporan yang memuaskan dari ekonomi Kanada di tahun ini, yang pada gilirannya, menambah dukungan bagi BoC untuk mempertahankan suku bunganya dalam jangka pendek," kata Ryan Brecht, ekonom Action Economics.
Pasca rilis data ketenagakerjaan Kanada malam ini, peluang pemotongan suku bunga BoC di bulan April mendatang menyusut lagi hingga kurang dari 40 persen. Padahal sebelum ini, porsi perkiraan Rate Cut BoC hampir mencapai 50 persen.
Dolar Kanada Tidak Bullish
Sayangnya, Dolar Kanada tak lantas bullish merespon rilis data domestik di atas. Terhadap Dolar AS, mata uang yang disebut Loonie itu justru melemah. Agaknya, Indeks Dolar AS yang menguat pasca laporan NFP AS terbaru, mengalahkan pamor laporan ketenagakerjaan Kanada. USD/CAD pun naik 0.18 persen ke 1.3306.
Menurut para analis, tertekannya harga minyak--yang merupakan ekspor utama Kanada--turut andil dalam menjegal kenaikan Dolar Kanada. Harga minyak jatuh setelah Rusia mengatakan perlu waktu sebelum memutuskan untuk memotong Output minyaknya bersama OPEC dan negara-negara pengekspor minyak lainnya. Wabah virus Corona masih menjadi pertimbangan mereka.
