Advertisement

iklan

Yen Jepang melemah terhadap USD di tengah berkurangnya sentimen penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret dan perubahan kebijakan BoJ, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD pulih dari beberapa penurunan di dekat level 1.2550 menjelang data ketenagakerjaan Inggris dan CPI AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level positif sekitar 1.0770, data CPI AS diawasi, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD bertahan di atas level $2,000, investor menunggu data CPI AS, 11 jam lalu, #Emas Teknikal   |   TikTok resmi investasikan lebih dari Rp23.38 triliun di GOTO Group, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Diprediksikan menguat, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mungkin akan tembus Rp130 persaham hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Hingga kuartal III, Wika Beton (WTON) catat kontrak baru senilai Rp5.1 triliun atau 59.77% dari target Rp8.65 triliun, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 7,147.39 pada awal perdagangan hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Dolar Melemah Akibat Rumor Rate Cut, Bagaimana Selanjutnya?

Penulis

Ada kemungkinan pelemahan dolar AS hanya akan berlangsung dalam waktu pendek. Khususnya terhadap euro, yen, yuan, aussie, dan kiwi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pelaku pasar makin berfokus pada spekulasi seputar prospek pemangkasan suku bunga The Fed. Konsekuensinya, greenback melemah terhadap hampir semua mata uang mayor lain. Indeks Dolar AS (DXY) terpantau jatuh sampai 103.50-an pada perdagangan sesi New York hari Senin (20/November).

DXY Daily

Publikasi serangkaian data ekonomi AS pekan lalu meyakinkan pasar bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Alih-alih, penurunan inflasi AS meningkatkan spekulasi pasar mengenai kapan The Fed bakal mulai memangkas suku bunga. FedWatch CME saat ini menunjukkan adanya peluang 30% untuk pemangkasan suku bunga The Fed mulai Maret 2024.

"Pelemahan dolar berkaitan dengan pergerakan pasar suku bunga, terutama setelah pertemuan Fed bulan November dan (rilis data inflasi) CPI minggu lalu," kata Dane Cekov, pakar strategi valas FX di Nordea, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Kendati demikian, Cekov menambahkan ada kemungkinan pelemahan dolar hanya akan berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek. Alasannya, "Dari sudut pandang teknikal, dolar sekarang terlihat oversold terhadap euro. Biasanya Anda akan melihat semacam konsolidasi."

Para pakar juga ragu pelemahan dolar AS bakal berkelanjutan terhadap beberapa mata uang lain seperti yen Jepang, yuan China, dolar Australia, dan dolar Kiwi.

Goldman Sachs menilai ruang bagi penurunan USD/JPY masih terbatas, karena belum ada bukti nyata mengenai resesi AS maupun sinyal pemangkasan suku bunga The Fed. Mereka berpendapat outlook USD/JPY "bergelombang", tetapi "risiko menjurus pada dolar yang lebih kuat dalam waktu lebih lama pada 2024".

Carol Kong, pakar mata uang dari Commonwealth Bank of Australia, punya pandangan yang sama pesimistisnya mengenai AUD/USD dan NZD/USD. Ia berpendapat tema "pemulihan ekonomi China yang lemah" masih berlanjut. Masalah ini bakal terus membebani yuan, Aussie, dan Kiwi, selama belum ada bukti pemulihan yang signifikan dalam perekonomian China.

Pelaku pasar juga akan terus memantau berbagai event berikutnya untuk mengukur prospek pemangkasan suku bunga The Fed dan pengaruhnya terhadap berbagai major pairs. Salah satu event paling dekat adalah rilis notulen rapat FOMC besok.

Download Seputarforex App

299969
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.