EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar New Zealand Terkapar Akibat Imbas Wabah Virus Corona

Penulis

Gubernur RBNZ Adrian Orr mengingatkan para pebisnis New Zealand untuk bersiap menghadapi dampak wabah virus Corona.

Seputarforex.com - Dolar New Zealand melemah beruntun selama lebih dari sepekan, gegara eskalasi kekhawatiran terhadap dampak wabah virus Corona bagi kawasan Antipodean yang memiliki eksposur tinggi di China. Saat berita ditulis, NZD/USD melemah sekitar 0.3 persen di sekitar level 0.6310-an, mencetak rekor terendah sejak pertengahan Oktober 2019.

NZDUSD Daily

Dalam pidatonya hari ini, Gubernur RBNZ Adrian Orr mengatakan bahwa durasi, tingkat keparahan, dan jangkauan wabah virus Corona bakal memengaruhi berbagai sektor. Efek wabah akan menghantam perdagangan, rantai pasokan dan pasar, perjalanan bisnis, juga pariwisata. Oleh karena itu, ia memeringatkan para pebisnis New Zealand agar mempersiapkan diri untuk menghadapi dampak wabah tersebut, walaupun prediksi dampak wabah itu belum dapat dipastikan untuk sementara ini.

Menurut Orr, bank sentral yang dipimpinnya telah membuat perencanaan untuk menghadapi risiko tersebut dengan asumsi wabah mengakibatkan suspensi bisnis selama enam pekan dan beberapa efek lagging lain. Ia masih menganggap bank sentral sudah tepat dalam mempertahankan suku bunga pada bulan Januari lalu, tetapi ia juga mengisyaratkan kesediaan untuk mengubahnya jika diperlukan di masa mendatang.

Data kasus infeksi virus Corona COVID-19 saat ini telah mencapai 76,818 secara global, dengan 2,250 korban tewas dan 18,862 korban pulih. Sejumlah pihak telah mengumumkan obat yang disebut-sebut dapat mengatasi virus tersebut, tetapi penyebaran wabah masih terus berlanjut di dalam dan di luar China.

Aktivitas ekonomi di berbagai kota yang diisolir di China masih macet, sehingga dampak ekonomi semakin membengkak. Padahal, China merupakan destinasi ekspor utama untuk komoditi asal New Zealand dan Australia. Tak pelak, mata uang kedua negara yang bertetangga itu menghadapi tekanan bearish dahsyat seiring meluasnya wabah.

292085
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.