Seputarforex - Kurs dolar AS ambles terhadap semua mata uang mayor lain dalam perdagangan sesi New York hari Rabu (6/Maret). Indeks Dolar AS (DXY) sudah terperosok hampir 0.5% sampai 103.30-an saat berita ditulis. Pasalnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan testimoni yang terbilang mengecewakan di mata sebagian pelaku pasar.
Jerome Powell mengatakan bahwa kemajuan dalam upaya pencapaian target inflasi "tidak terjamin", tetapi bank sentral yang dipimpinnya tetap akan menurunkan suku bunga tahun ini. Khususnya apabila data-data ekonomi membaik secara luas.
"Jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang diharapkan, kemungkinan akan tepat untuk mulai mengurangi restriksi kebijakan pada suatu waktu dalam tahun ini," kata Powell dalam pidato yang disiapkannya untuk Komite Jasa Keuangan DPR AS.
Matt Weller, kepala riset pasar di StoneX, berpendapat Jerome Powell sebenarnya hanya mengulang kembali poin-poin penting yang telah berulang kali diungkapkan sebelumnya. Namun, Powell mengecewakan sebagian trader yang belakangan ini mulai berspekulasi jika The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada paruh pertama tahun ini. Konsekuensinya, menurut Weller, banyak trader menutup posisi bullish atas dolar AS yang telah dibuka selama beberapa pekan terakhir.
EUR/USD menerobos ambang tertinggi satu bulan sampai level tertinggi pada 1.0908. GBP/USD juga terkerek sekitar 0.3% sampai level tertinggi satu bulan pada 1.2748. AUD/USD sempat melejit sekitar 1%, disusul oleh NZD/USD sebesar 0.7%. Sementara itu, USD/JPY melemah lebih lanjut sekitar 0.5% sampai 149.25.
Greenback malam ini terpukul pula oleh rilis data ADP yang meleset dari perkiraan. ADP melaporkan jumlah payroll swasta non-pertanian hanya meningkat 140k pada Februari 2024, padahal konsensus mengharapkan 149k. Angka ini merupakan gelagat buruk menjelang perilisan data Nonfarm Payroll pada hari Jumat.
