Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Dolar Tersepak Data Lowongan Kerja AS

Penulis

Indeks keyakinan konsumen dan data lowongan kerja AS menghadirkan gelagat buruk menjelang rilis data Non-farm Payroll pada hari Jumat.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Dua data ekonomi yang dirilis Amerika Serikat malam ini (29/Agustus) meleset dari ekspektasi. Konsekuensinya, greenback melemah dalam sebagian besar pasangan mata uang mayor dan Indeks Dolar AS (DXY) jatuh ke 103.70-an.

DXY Daily

The Conference Board melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen AS tercatat 106.1 dalam survei Agustus 2023, meleset cukup jauh dari estimasi konsensus yang dipatok pada 116.0. Indeks untuk periode Juli juga direvisi turun dari 117.0 menjadi 114.0.

Data JOLTs Job Openings merosot sebanyak 338k menjadi 8.827 juta saja pada Juli 2023. Ini merupakan level terendahnya sejak Maret 2021.

Ben Jeffery dari BMO Capital Markets berpendapat bahwa data JOLTs menunjukkan gambaran permintaan pasar tenaga kerja AS yang sangat lemah saat ini. Pembukaan lowongan kerja semakin menurun sebagai dampak tertunda dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Kedua data tersebut menghadirkan gelagat buruk bagi partisipan pasar menjelang rilis data Non-farm Payroll AS pada hari Jumat. Kekhawatiran memicu aksi ambil untung atas dolar AS, sehingga kurs USD melemah terhadap beberapa rival utamanya.

AUD/USD menguat sekitar 0.4% sampai level tertinggi harian pada 0.6468, disusul oleh EUR/USD yang menanjak 0.3% sampai 1.0850-an. USD/JPY ikut anjlok dari level tertinggi 147.37 sampai 145.80-an saat berita ditulis. Kendati demikian, Indeks Keyakinan Konsumen dan JOLTs tidak termasuk referensi kebijakan utama dalam pengambilan kebijakan suku bunga The Fed.

Pelaku pasar akan lebih fokus pada rilis data belanja dan konsumsi personal (PCE) pada hari Kamis, serta serangkaian laporan tenaga kerja berdampak tinggi pada hari Jumat. Untuk sementara ini, belum ada perubahan signifikan atas ekspektasi suku bunga The Fed pasca Simposium Jackson Hole akhir pekan lalu.

Download Seputarforex App

299717
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.