EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,302.32/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,535.44   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 13 jam lalu, #Saham AS

Dudley The Fed Masih Berharap Kenaikan Suku Bunga Tahun Ini

Penulis

William Dudley, Presiden The Fed untuk wilayah New York, dalam pidatonya di Washington Kamis (16/10) malam kemarin mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 2015 masih dalam proses, namun, ia tetap memperingatkan bahwa perkembangan global harus diawasi dengan cermat.

William Dudley, Presiden The Fed untuk wilayah New York, dalam pidatonya di Washington Kamis (16/10) malam kemarin mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 2015 masih dalam proses, namun, ia tetap memperingatkan bahwa perkembangan global harus diawasi dengan cermat.

dudley_fed
Pertumbuhan AS tampil melambat dan para pembuat kebijakan harus mengawasi perkembangan di China secara lebih cermat untuk mendapatkan sinyal yang jelas bahwa apakah gejolak yang lebih parah di negara ekonomi terbesar kedua dunia itu, dapat berdampak pada memburuknya perekonomian AS juga, tutur Dudley.

Kenaikan Suku Bunga AS (Masih Akan Di) 2015

Meski demikian, Dudley tidak mengubah suaranya terkait kenaikan suku bunga AS. Pejabat The Fed tersebut masih mengharap kenaikan suku bunga tahun ini jika pasar tenaga kerja terus menunjukkan peningkatan dan perekonomian tetap tumbuh di atas tren. Kuatnya Dolar AS, lanjut Dudley, juga berpotensi membebani pertumbuhan sementara.

Dudley pun menyinggung masalah mengecewakannya data ketenagakerjaan AS pada bulan September dan lemahnya data penjualan pekan ini sebagai bukti bahwa pertumbuhan sedang melonggar. Sehingga, tak heran jika akhirnya muncul perbedaan di antara para pembuat kebijakan The Fed karena perbedaan cara pandang mereka dalam menyikapi data sebelum memberlakukan kebijakan moneter ketat, ditambah dengan ketidakpastian perekonomian global.

"Menurut saya ketidaksetujuan (yang muncul) terkait apakah perekonomian akan cukup kuat (untuk menopang kenaikan suku bunga) adalah suatu hal yang realistis, mengingat perekonomian hanya tumbuh sedikit sekali di atas tren, penurunan tingkat pengangguran pun sangat sangat lambat, (sehingga dapat disimpulkan bahwa) kabar ekonomi baru-baru ini menunjukkan perlambatan," tutur Dudley.

Dudley mengatakan, The Fed juga turut memonitor perkembangan di China dan negara-negara berkembang secara sungguh-sungguh untuk mengetahui seberapa lamban pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesulitan AS untuk mencapai target inflasi 2 persen.

250233
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.