EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,135.15   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 5 jam lalu, #Saham AS

Durable Goods Orders AS Bulan September Naik, Indikasi Belanja Bisnis Kokoh

Penulis

Durable Goods Orders bulan lalu yang mencatatkan kenaikan cukup signifikan dengan pengiriman tumbuh selama delapan bulan beruntun.

Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu (25/10) merilis data Durable Goods Orders bulan lalu yang mencatatkan kenaikan cukup signifikan dengan pengiriman tumbuh selama delapan bulan beruntun. Ini mengindikasikan pengeluaran bisnis yang kokoh dan dapat mengimbangi perlambatan ekonomi akibat badai.

Durable Goods Orders AS Bulan September

Commerce Departemen melaporkan Pesanan Barang Tahan Lama (Durable Goods Orders) bulan September tercatat mengalami kenaikan 2.2 persen (estimasi naik 1.0 persen), setelah pada periode Agustus berhasil naik sebesar 2.0 persen.

Sementara itu untuk data Core Durable Goods Orders yang tidak memperhitungkan kategori peralatan transportasi, tumbuh 0.7 persen bulan lalu, sekaligus melewati estimasi untuk kenaikan 0.5 persen dan periode Agustus yang naik 0.5 persen. Secara YoY, Core Durable Goods telah tumbuh sebesar 3.8 persen.

Pengiriman barang barang tahan lama inti (Core Capital Goods Orders) bulan September naik 0.7 persen setelah sempat melonjak 1.2 persen selama periode Agustus. Data pengiriman Core Capital Goods Orders digunakan untuk menghitung pengeluaran peralatan pada pengukuran nilai GDP oleh pemerintah.

Apiknya data Pesanan Barang malam ini menjadi tanda kokohnya investasi bisnis selama kuartal ketiga yang mana hal ini akan mendukung pandangan Fed untuk melakukan kenaikan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini.

"Fed dapat melanjutkan program pengetatan moneternya setelah melihat kondisi Investasi Bisnis yang terus membaik setelah mengalami masa masa suram beberapa tahun sebelumnya", ucap Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG di New York.

Pengeluaran Bisnis yang kokoh dapat memberi dampak positif terhadap sektor Manufaktur Negeri Paman Sam yang berkontribusi sebesar 12 persen dari total GDP. Data estimasi GDP AS periode Juli-September dijadwalkan akan dirilis hari Jumat mendatang.

280751
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.