EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 23 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 23 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 23 jam lalu, #Saham AS

Emas Akan Bull? Begini Kata Bank-Bank Besar Dunia

Penulis

Harga emas kemungkinan akan mencapai 1,400 dolar - 1,500 dolar per troy ons tahun ini menurut Incrementum AG. Namun, bank-bank besar lainnya justru berkata sebaliknya.

Seputarforex.com - Harga emas diprediksi akan reli ke level tinggi yang terakhir dicapai empat tahun lalu. Prediksi tersebut dikeluarkan oleh Incrementum AG, sebuah perusahaan pengelola keuangan terkemuka Jerman yang dilansir oleh Bloomberg. Meningkatnya inflasi dan penerapan suku bunga riil negatif, menurut lembaga tersebut, berpadu mendorong permintaan terhadap emas. Dengan kata lain, emas sekarang sedang memasuki babak awal bull-market.

bull-emas

Harga emas kemungkinan akan naik mencapai $1,400 hingga $1,500 per troy ons pada tahun 2017 ini, kata Ronald-Peter Stoeferle, yang menjabat sebagai Managing Parter di perusahaan yang berbasis di Lienchestein tersebut. Bullion spot--yang diperdagangkan pada harga $1,249 pada hari Rabu (29/Mar) ini--terakhir diperdagangkan di angka $1,400 pada bulan September tahun 2013.

"Untuk jangka pendek, secara teknikal memang masih terbilang netral, kami juga melihat bahwa perubahan tren masih belum begitu menguntungkan," kata Stoeferle dalam wawancaranya dengan Bloomberg di Singapura kemarin. Menurutnya, kenaikan emas baru akan benar-benar terlihat di awal musim panas atau pertengahan tahun ini.

"...Jadi kondisi emas sekarang ini masih di gerbang awal bull-market, orang-orang masih sangat waspada terhadap penurunan tipis, tapi kondisi ini akan berkembang."


Tak Semuanya Ramalkan Bull

Tak semua lembaga berpandangan sama dengan Incrementum AG. Masih dari Bloomberg, Societe Generale SA justru merekomendasikan selling saat reli. Bank kawakan asal Prancis itu memprediksi bahwa emas akan merosot begitu The Fed menambah ketat kebijakan moneternya. Emas menurut mereka hanya terpengaruh sedikit oleh perkembangan politik. Societe Generale SA memperkirakan rata-rata haga emas akan mencapai $1,125 di kuartal keempat tahun ini. Perkiraan tersebut sesuai dengan perkiraan para analis Bloomberg. Outlook harga emas versi Bloomberg akan mencapai kisaran $1,230.

Bulan Januari lalu, BNP Paribas-- lembaga keuangan yang menduduki peringkat pertama sebagai 'peramal' bullion terjitu pada kuartal akhir tahun lalu versi Bloomberg-- juga melayangkan catatan waspada. Bullion diproyeksi menurun karena The Fed yang masih sibuk mengejar kenaikan suku bunga dan membiarkan Dolar menguat.

Memasuki kuartal pertama tahun ini, logam mulia emas telah menunjukkan kenaikan akibat para investor yang mengkhawatirkan ketidakmampuan Donald Trump dalam mewujudkan agenda-agenda pemerintahannya sebagai orang nomor satu di Amerika. Belum lagi ketidakpastian politik di Benua Eropa sehubungan dengan Pemilu di beberapa negara dan proses Brexit. Emas sebagai aset safe-haven pun ramai diburu investor.

Masalah-masalah tersebut juga membuat investor harus mempertimbangkan sinyal peningkatan inflasi yang lebih cepat daripada perkiraan. Salah satu yang sudah terjadi adalah inflasi AS yang terlonjak begitu saja mendekati target 2 persen bank sentral, pasca terpilihnya Trump sebagai presiden. The Fed telah menaikkan suku bunganya bulan Maret ini, dan mereka pun tetap hawkish dengan mengutarakan adanya kans untuk menaikkan suku bunga dua kali lagi setelahnya.

Terlepas dari berbagai ekspektasi tersebut harga emas hari ini masih melorot menunggu perkembangan Brexit, tepatnya pengaktifan Article 50 di Inggris.

278279
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.