Seputarforex.com - Setelah melemah ke level rendah 13 bulan terhadap Dolar AS, Euro mulai naik di sesi Amerika, Senin (13 Agustus) malam ini. Kekhawatiran investor terhadap masalah ekonomi Turki akibat perseteruan politiknya dengan AS tampak sedikit mereda. Lira pun menghentikan penurunan, walau secara umum masih di level yang sangat rendah terhadap Dolar AS.
EUR/USD diperdagangkan naik dari posisi 1.3793 ke 1.1429, meninggalkan level rendah 13 bulan yang tercapai sore tadi. Pasangan mata uang tersebut berupaya mendekati level tinggi 1.1532, yang tersentuh sebelum Trump mengumumkan penggandaan bea impor untuk logam Turki.
Euro juga menguat terhadap mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss. EUR/JPY naik dari 125.27 yen menuju ke 126.689 yen, mendekati level 127.07 yang tercapai di akhir pekan. Sementara itu, EUR/CHF diperdagangkan naik dari 1.1306 ke 1.1358, naik setengah persen dari posisi terakhirnya di hari Jumat.
Pemerintah Turki Segera Bergerak
Kendati performa Lira masih dikatakan sangat lemah terhadap Dolar AS dalam time frame harian, tetapi setidaknya penurunannya tak bertambah dalam malam ini. Lira mendapat bantuan untuk menghentikan penurunan setelah bank sentral Turki menyatakan akan segera menyediakan likuiditas, dan melakukan intervensi untuk menyokong bank-bank serta nilai tukar Lira.
Selain itu, Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, sore tadi mengatakan bahwa pemerintah telah menyusun rencana kebijakan ekonomi untuk menenangkan kecemasan investor. Sebelumnya, Presiden Turki Tayyip Erdogan dalam pidatonya mengakui bahwa ekonomi Turki sedang "dikepung" dan tak banyak yang bisa dilakukan untuk mengendalikan indikator-indikator ekonomi. Namun, Erdogan tetap optimis jika Turki akan berhasil mengatasi "serangan" pada perekonomiannya. Erdogan menekankan bahwa ekonomi Turki masih kuat dan nilai tukar Lira akan segera stabil dalam level yang paling rasional.
