Data ekonomi yang rilis pada hari Rabu (22/2) datang dari laporan Existing Home Sales AS yang melonjak cukup signifikan selama bulan Januari hingga menyentuh level tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Apiknya data penjualan rumah di Negeri Paman Sam tersebut seolah mengkukuhkan indikasi bahwa ekonomi Amerika Serikat benar benar dalam kondisi baik saat ini.
The National Association of Realtors pada hari Rabu pagi (22/2) waktu setempat melaporkan data Existing Home Sales AS selama bulan lalu melonjak 3.3 persen menjadi 5.69 juta unit, sedangkan data pada bulan Desember 2016 direvisi naik menjadi 5.51 juta unit dari jumlah sebelumnya 5.49 juta unit. Sementara itu nilai median dari forecast ekonom melalui polling yang diadakan Reuters sebelumnya memprediksi penjualan rumah AS Januari akan bertambah 5.55 juta unit.
Data Existing Home Sales AS yang rilis malam ini lebih tinggi 3.8 persen bila dibandingkan periode bulan Januari 2016 lalu. Membaiknya sektor pasar tenaga kerja AS dan didukung oleh trend kenaikan upah pekerja yang terus tumbuh menjadi salah satu faktor mengapa penjualan rumah begitu laris di Amerika Serikat dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir.
Kekurangan jumlah properti yang tersedia secara persisten tampaknya masih menjadi suatu permasalahan di sektor perumahan AS dan menyebabkan harga rumah ikut melambung. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan minat konsumen yang mayoritas berasal dari kalangan muda.
Pasca rilis data Existing Home Sales AS Januari yang apik, pergerakan dollar AS justru terpantau melemah versus sebagian besar mata uang major terutama terhadap Euro dan Sterling. Pair EUR/USD bergerak meninggi dan kini berada di level 1.0540 berusaha menjauhi level low harian 1.0493. Sementara itu, GBP/USD juga terlihat menguat, berada di level 1.2463 pada pukul 22:52 WIB malam ini. Fokus investor selanjutnya tertuju pada hasil Notulen Rapat FOMC yang akan rilis Kamis dini hari nanti.
